JAKARTA, KOMPAS.com - Pengerjaan proyek pembangunan simpang susun Semanggi resmi dimulai, Jumat (8/4/2016).
Proyek tersebut diharapkan mampu mengurangi kemacetan di kawasan Semanggi hingga 30 persen.
Menurut Kasubdit Pembinaan dan Penegakkan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto, pengerjaan proyek tersebut diperkirakan berlangsung selama hampir 2 tahun.
(Baca: Ahok Banggakan Proyek Simpang Susun Semanggi)
Kendati demikian, Budiyanto memastikan bahwa proyek tersebut tidak akan mengganggu arus lalu lintas di kawasan Semanggi.
"Itu pembangunannya kan di taman yang ada di bawah Jembatan Semanggi. Pembangunan memakan waktu sekitar 540 hari. Saya kira enggak akan mengganggu arus lalu lintas," ujar Budiyanto, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (7/4/2016).
Budiyanto menambahkan, pihaknya tetap akan menambahkan personel untuk mengantisipasi kepadatan arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Sementara itu, menurut dia, pengalihan arus lalu lintas akan diterapkan sesuai kondisi di lapangan.
"Penanganannya bersifat situasional. Nanti kita lihat bagaimana kondisinya setelah proyek berjalan," ucapnya.
(Baca: Keistimewaan Proyek Jalan Layang Semanggi yang Dirancang oleh Pengembang).
Budiyanto pun menghimbau agar para pengguna jalan selalu memantau arus lalu lintas melalui situs resmi Ditlantas Polda Metro Jaya.
Hal itu diperlukan untuk mengetahui titik mana saja yang macet sehingga bisa mengambil jalan alternatif.
"Untuk memantau kondisi jalanan di Jakarta masyarakat bisa cek langsung di twitter TMC Polda Metro Jaya, di Facebook juga ada," ujar dia.