JAKARTA, KOMPAS.com - Uji coba penghapusan "three in one" yang dilakukan pada hampir sepekan ini menyebutkan terjadi peningkatan kemacetan di jalan-jalan protokol yang menjadi lokasi penerapannya. Peningkatan kemacetan disebutkan mencapai 24,35 persen.
"Tingkat kemacetan yang sangat parah terjadi di kawasan Semanggi dan di Jalan Sudirman arah Bundaran Senayan," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah lewat keterangan tertulis, Minggu (10/4/2016).
Meski terjadi peningkatan kemacetan di jalan-jalan protokol, Andri menyebut hal sebaliknya terjadi jalan-jalan kolektor, atau jalan bukan protokol yang sebelumnya bukan menjadi lokasi penerapan "three in one".
"Laporan petugas di lapangan menyebutkan jalan-jalan kolektor terjadi penurunan tingkat kemacetan yang signifikan dan jalan sangat lancar. Hal ini disebabkan karena pengendara yang tadinya menggunakan jalan kolektor sekarang menggunakan jalan protokol," ujar dia.
Uji coba penghapusan "three in one" rencananya masih akan dilanjutkan hingga sepekan ke depan.
Menurut Andri, dalam sisa hari uji coba ini akan dilakukan rekayasa lalu lintas sebelum dan sesudah memasuki kawasan "three in one".
Selain itu, Dishub juga akan memasang rambu-rambu pengalihan dan akan mensosialisasikan rute-rute yang menjadi jalan alternatif.
"Kami akan terus melakukan pemantauan setelah penerapan pengalihan rute alternatif dan rekayasa lampu lalu lintas selama Senin-Rabu (11-13 April)," papar dia.
Peraturan "three in one" berisi larangan bagi kendaraan pribadi beroda empat berpenumpang kurang dari tiga orang melintas di jalan-jalan tertentu di Jakarta.
Peraturan itu berlaku di jalan-jalan protokol, yaitu di Jalan Sudirman, MH Thmarin, dan Gatot Subroto setiap hari Senin-Jumat pada pukul 07.00-10.00 dan pukul 16.30-19.00.
Meski bertujuan melarang kendaraan pribadi beroda empat dengan penumpang kurang dari tiga orang melintas, pada praktiknya, banyak joki "three in one" di pinggir jalan yang menawarkan jasanya.
Tidak sedikit dari joki-joki itu yang membawa bayi atau masih di bawah umur. Hal inilah yang membuat Gubernur Basuki Tjahaja Purnama berencana menghapus "three in one".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.