Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Bakal Cagub ke PKB, "Wanita Emas" Sebut Dirinya Gubernur Pilihan Rakyat DKI

Kompas.com - 11/04/2016, 15:46 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kader Partai Demokrat, Mischa Hasnaeni Moein atau yang biasa disebut "Wanita Emas", Senin (11/4/2016) siang, mengambil formulir di DPW PKB DKI Jakarta untuk mengikuti penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta.

Saat tiba di lokasi, Hasnaeni menyampaikan permintaan maafnya karena datang terlambat. Ia mengaku telat karena sebelumnya harus mengunjungi penertiban permukiman warga di kawasan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Maafkan saya terlambat, ini masalah kemanusiaan, saya tadi tidak tahan sampai menangis," kata Hasnaeni di Kantor DPW PKB, Paseban, Jakarta Pusat.

(Baca: Temui Warga Pasar Ikan, "Wanita Emas" Sindir Ahok)

Hasnaeni langsung menghampiri meja pendaftaran dan mengambil formulir. Ia menyatakan keinginannya untuk didukung PKB.

"Pasti lolos (penjaringan), Hasnaeni prioritas utama di sini (PKB)," ujarnya.

Hasnaeni tidak ingin dicalonkan sebagai wakil gubernur. Namun, saat ini ia mengaku siap dipasangkan dengan siapa saja.

"Wakil tergantung masyarakat dan partai karena saya adalah gubernur pilihan rakyat," katanya.

(Baca: Ambisi "Wanita Emas" dan Realitas Survei)

Hasnaeni sebelumnya juga telah mendaftar untuk ikut penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta ke PDI-P dan Demokrat. Dia mengaku kedua partai itu juga memprioritaskan namanya.

Kompas TV Hasnaeni Buka Layanan Kesehatan Gratis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com