Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Warga Rusun Rawa Bebek ke Sekolah dengan Bus Sekolah

Kompas.com - 20/04/2016, 11:50 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian anak-anak eks warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, yang direlokasi ke rumah susun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur, telah pindah sekolah ke sekolah dekat rusun itu. Kebanyakan mereka yang pindah sekolah adalah siswa SD dan SMP.

Setiap pagi mereka berangkat ke  sekolah dengan menggunakan bus sekolah. Satu bus sekolah disediakan di halaman rusun.

"Yang standby baru satu (bus) karena siswanya belum banyak," ujar koordinator bus sekolah Rusun Rawa Bebek, yang tidak mau menyebutkan namanya, Rabu (20/4/2016).

Menurut dia, keberangkatan bus sekolah ada dua jadwal. Jam keberangkatan pertama pada sekitar pukul 06.00 untuk mengantar siswa SMP. Keberangkatan kedua pada pukul 09.30 WIB.

Pada keberangkatan kedua, Kompas.com diberi kesempatan untuk ikut dalam bus yang akan mengantar anak-anak. Ada 14 siswa SD yang menumpangi bus sekolah tersebut. Anak-anak mengaku selalu berangkat menggunakan bus sekolah dari rusun. Tian, salah satu siswa mengaku senang.

"Enak berangkat naik bus sekolah," ujar siswa kelas III itu.

Anak-anak lain menyatakan hal serupa. Namun, mereka mengaku jarang pulang menggunakan bus sekolah. Mereka kebanyakan memilih jalan kaki.

"Kalo pulang jalan kaki. Baru sekali naik bus," kata Tian.

Siswa lainnya, Fajar, mengaku tidak pernah pulang menggunakan bus. Soalnya, tunggu busnya terlalu lama.

"Saya tiap hari kalo pulang jalan kaki, lama busnya," kata Fajar, siswa kelas II SDN 17 Pulogebang.

Koordinator bus sekolah itu mengakui hal tersebut. Ia menyebut perbedaan jam pulang sekolah yang menyebabkan mereka lama menunggu kedatangan bus.

"Iya karena jam sekolah ini pulangnya beda-beda," kata koordinator itu.

Sebelum bus diberangkatkan, koordinator bus sekolah berpesan agar anak-anak selalu menunggu kedatangan bus. Ia mengimbau agar anak-anak pulang bersama-sama.

"Tunggu sampe bus sekolah datang, jangan dulu pulang. Kalau ada yang pulang duluan nanti mamanya marah-marah. Jadi tunggu semuanya barengan," ujar koordinator bus sekolah itu kepada anak-anak.

Anak-anak SD itu sekolah di SDN 13 Pulogebang, SDN 17 Pulogebang, dan SDN 24 Pulogebang. Bus sekolah mengantar mereka hingga depan gerbang sekolah masing-masing.

Setelah mengantar anak-anak, bus sekolah kembali ke rusun dan akan menjemput para siswa itu pada sekitar pukul 12.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com