JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, partainya membuka peluang koalisi dengan partai mana pun. Posisi yang diusung Partai Gerindra tetap sebagai calon gubernur.
Di sisi lain, Taufik mengatakan, calonnya bisa saja menjadi cawagub jika berkoalisi dengan PDI Perjuangan.
"Kalau sama PDI-P, kita bisa cawagub, ya," ujar Taufik di Kantor DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Jalan Pecenongan, Selasa (25/4/2016).
Meski begitu, Taufik mengatakan, bisa juga Partai Gerindra tetap mengusung cagub, meski berkoalisi dengan PDI-P. Hal itu akan terjadi jika calon yang diusung Partai Gerindra disukai oleh PDI-P. (Baca: Kerucutkan Bakal Cagub DKI, Gerindra Pilih Sandiaga, Yusril, dan Sjafrie)
"Namun, jika PDI-P suka calon kami gimana, dong? Mungkin enggak, (calon) kami jadi cagubnya? Eh, Gerindra, calon lu aja deh jadi cagub. Mungkin aja," ujar Taufik.
Taufik juga mengatakan, Partai Gerindra saat ini juga sedang mendekati partai lain. Pekan depan, pengurus Partai Gerindra kemungkinan akan menemui pengurus PDI-P, begitupun dengan partai lainnya. (Baca: Sandiaga Ingin PDI-P dan Gerindra Ulangi Sejarah pada Pilkada DKI)
"Saya susah telponan sama Pak Gembong (Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI-P DKI). Minggu depan ketemu. PKS juga minggu depan. Kami semakin rajin komunikasilah," ujar Taufik.
DPD Partai Gerindra DKI Jakarta sudah mengerucutkan tiga nama bakal cagub DKI yang masuk dalam bursa cagub Partai Gerindra. Mereka adalah Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, dan mantan Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin. (Baca: Pengamat: Jika PDI-P dan Gerindra Berkoalisi, Dipastikan Yusril Tak Dapat Peran)
Partai Gerindra memiliki 15 kursi di DPRD DKI Jakarta. Mereka harus berkoalisi dengan parpol lain jika ingin mengusung cagub dan cawagub. Syarat untuk parpol yang ingin mengusung cagub dan cawagub adalah minimal memiliki 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.