TANGERANG, KOMPAS — Aktivitas pembangunan Tol Serpong-Kunciran sepanjang 11,2 kilometer hingga awal Mei 2016 belum juga dimulai. Belum dimulainya kegiatan konstruksi proyek tol yang sudah dimulai sejak 2010 ini karena masih menunggu pembebasan lahan.
"Pembangunan konstruksi belum dilakukan karena proses pembebasan lahan belum selesai. Saat ini proses pembebasan lahannya baru mencapai sekitar 60 persen. Jika pembebasan lahan sudah selesai, barulah dilakukan pembangunan konstruksi," tutur Direktur Astratel Nusantara, Wiwiek D Santoso, kepada Kompas, Senin (2/5). Astratel Nusantara adalah pemenang tender pembangunan ruas tol tersebut.
Belum selesainya pembebasan lahan, lanjut Wiwiek, mengakibatkan pihaknya baru melakukan berbagai persiapan administrasi dan penyempurnaan desain tol tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mendesak pemerintah pusat mempercepat pembangunan Tol Serpong-Kunciran dengan segera melakukan pembebasan lahan yang sudah terhenti lebih dari setahun terakhir.
Pembebasan lahan belum tuntas karena pemerintah pusat belum mengucurkan anggaran untuk membayar lahan. Padahal, sebagian warga sudah mengosongkan dan pindah rumah (Kompas, 2/5).
Data Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Tangerang menunjukkan, pembebasan lahan yang sudah terealisasi baru mencapai 65 persen. Ada sekitar 100 hektar tanah atau 2.000 bidang tanah yang belum dibebaskan.
Tol Balaraja
Selain Tol Serpong-Kunciran, percepatan pembangunan juga mendesak untuk ruas Tol Balaraja-Serpong sepanjang 30 kilometer. Tol ini akan menghubungkan Kabupaten Tangerang dengan Kota Tangerang Selatan. Nilai investasi Tol Serpong-Balaraja sebesar Rp 6,03 triliun.
Ada dua perusahaan yang mengikuti tender proyek ini, yakni konsorsium PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD) dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP). Konsorsium PT BSD ditetapkan sebagai pemenang tender tersebut pada 21 Maret 2016. Konsorsium PT BSD terdiri dari PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Astratel Nusantara, dan PT Transindo Karya.
Wiwiek mengungkapkan, pihaknya tidak menghadapi masalah dalam pembebasan lahan untuk proyek Tol Balaraja-Serpong. Hingga saat ini, pembebasan lahannya sudah mencapai 80-90 persen.
"Kami tak kesulitan menghadapi masalah pembebasan lahan karena selama ini, sebagai pemrakarsa, kami sudah melakukan pembebasan lahan secara bertahap," ujar Wiwiek. (PIN)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 3 Mei 2016, di halaman 28 dengan judul "Tahap Konstruksi Menunggu Pembebasan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.