Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunyi Bising dari Lucy in The Sky sampai Kaca Lobi Apartemen Bergetar

Kompas.com - 10/05/2016, 17:29 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak apartemen Sudirman Mansion mengaku sering mendapat keluhan dari para penghuni terkait bunyi bising dari Kafe Lucy in The Sky. Bahkan para penghuni sudah memasang double glass untuk meredam bunyi bising tersebut, tetapi masih tetap terdengar.

Tenant Relation Apartemen Sudirman Mansion Dian Nestika mengatakan, mayoritas penghuni di apartemen tersebut adalah keluarga. Menurut dia, penghuni selalu mengeluh ketika pulang kerja dan ingin beristirahat malah terganggu dengan bunyi bising tersebut.

"Setiap hari ada complain karena yang tinggal di sini pekerja dan banyak WNA Jepang dan Korea, mereka sangat sensitif kalau pulang kerja, lelah, tapi enggak bisa istirahat. Berisiknya parah banget, kaca di lobi pasti bergetar," ujar Dian di Apartemen Sudirman Mansion di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Senin (10/5/2016).

Dian menjelaskan, para penghuni memilih tinggal di apartemen ini karena menginginkan ketenangan dan kenyamanan. Dengan bunyi bising yang ditimbulkan dari Lucy in The Sky, para penghuni sangat merasa terganggu. Pasalnya, bunyi bising tersebut mulai terdengar dari malam hari hingga dini hari. (Baca: Ada Spanduk Berisi Protes terhadap "Lucy In The Sky" di Apartemen Sudirman Mansion)

"Biasanya mulai berisik itu dari jam 11 malam sampai jam 3 pagi. Makin malam makin dikencengin kayak ngeledek," ujar Dian.

Dian menuturkan, pihaknya hari ini tengah bertemu dengan pihak pengelola Lucy in The Sky di kantor Kelurahan Senayan. Ia berharap pertemuan kali ini akan menghasilkan kesepakatan yang konkret. Jika pihak Lucy in The Sky tetap melanggar kesepakatan, Dian mengaku pihaknya akan menempuh jalur hukum. (Baca: Polisi: Lucy in The Sky Bisa Dikenai Pasal Pelanggaran Ketertiban Umum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com