Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Lebak Minta Kemenhub Sediakan Gerbong Kereta Khusus Hasil Bumi

Kompas.com - 11/05/2016, 14:34 WIB
Nursita Sari

Penulis

BANTEN, KOMPAS.com - Bupati Lebak, Banten, Iti Octavia Jayabaya, meminta Direktorat Perkeretapiaan Kementerian Perhubungan menyediakan gerbong khusus untuk mengangkut hasil bumi warganya.

Hal itu dia sampaikan saat memberikan sambutan dalam peresmian Stasiun Maja, Rabu (11/5/2016).

"Masyarakat kan kebanyakan (bermata pencaharian) pertanian. Kami memohon sekiranya bisa memungkinkan gerbong khusus hasil bumi masyarakat ke Jakarta atau Tangerang," ujar Iti di Stasiun Maja, Lebak.

Menurut Iti, gerbong khusus hasil bumi tersebut dapat menunjang perekonomian masyarakat. Biaya produksi dan transportasi dapat ditekan dengan adanya gerbong khusus itu.

"Moda transportasi kereta api ini efisien kan, ketepatan waktu, terus bisa muat banyak kan. Banyak sekali (mengurangi cost), bisa mungkin sampai 60 persen ya karena jalur Rangkasbitung-Cikande ini kan rusak," kata Iti.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwiatmoko menyebut akan mendiskusikan lebih lanjut permintaan itu dengan pihak-pihak terkait.

"Pengangkutan hasil bumi nanti sudah oke asal bayarannya cocok bu katanya," seloroh Hermanto.

Iti pun mengatakan akan mendata hasil bumi apa saja yang diproduksi setiap musimnya untuk menindaklanjuti pengadaan gerbong khusus itu.

"Kami mempunyai asosiasi pasar petani namanya, aspartan, kita inventarisir berapa produksi kita sebulan, jadwalnya apa saja, musimnya, jadi karena ini khusus untuk angkutan barang hasil bumi nanti supaya gerbong yang disediakan ini tidak digunakan oleh hal yang lain," kata dia.

Ada pun hasil bumi yang diproduksi warga Lebak antara lain beras, pisang, kelapa, rempah-rempah, buah-buahan lainnya, dan ikan tuna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com