JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berjanji akan memberikan bantuan terhadap para keluarga korban tragedi Mei 1998, khususnya korban kebakaran Plaza Yogya, Klender, Jakarta Timur, pada 14 Mei delapan belas tahun lalu.
Hal itu disampaikan Djarot saat menghadiri peringatan tragedi Mei 1998 bertema "Merawat Ingatan demi Martabat Korban" di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Sabtu (14/5/2016).
"Saya minta semua korban, saya minta datanya. Bukan hanya kita bebaskan pajak, biarkan kami yang merawatnya (makam)," tutur Djarot seraya meneteskan air mata ketika menyampaikan sambutan pada acara tersebut.
Sebelumnya, setibanya di lokasi acara, politisi PDI-P ini menyempatkan diri menyalami dua orangtua yang anaknya turut menjadi korban peristiwa Mei 1998. Ruyati (70), salah seorang keluarga korban, meminta kepada pemerintah agar makam anaknya yang berada di daerah Penggilingan, Jakarta Timur, bisa diperbaiki.
"Saya mohon Pak Djarot, korban anak saya Tatang Karyana, korban Mal Klender agar makamnya tidak hilang, di daerah Penggilingan. Keadaannya di sana hampir rata dengan tanah," ungkap Ruyati.
Orangtua korban Mei 1998 lainnya, Koesmiayati (52), menyampaikan setiap tiga tahun sekali dirinya selalu diminta membayar pajak pemakaman. Anaknya itu dimakamkan di Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
"Saya minta diperbaiki dan dibebaskan pajaknya Pak," tutur Koesmiayati.
Menjawab keluhan yang disampaikan itu, Djarot menyatakan akan memberikan bantuan kepada para keluarga korban. (Baca: Sejak Mei 1998, Maria Sanu Masih Menunggu Anaknya Pulang...)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.