Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Truk Penabrak JPO Berkilah, Dua JPO Sebelumnya Bisa Dilewati Tanpa Tertabrak

Kompas.com - 16/05/2016, 11:23 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Marsan Simbolon (34), sopir truk penabrak jembatan penyeberangan orang (JPO) di Km 7 Tol Serpong-Bintaro telah ditahan oleh Polres Tangerang Selatan, Senin (16/5/2016).

Pihak kepolisian menyatakan bahwa dugaan awal peristiwa itu terjadi karena kelalaian sopir. Namun, saat ini Marsan masih berstatus saksi dan belum dijadikan tersangka.

"Kita belum tetapkan apa penyebabnya, masih diperiksa," kata Waka Korlantas Polri Brigjen (Pol) Indrajit.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ayi Supardan mengatakan, pihaknya masih melakukan BAP terhadap sopir.

"Untuk pengemudi, kita menetapkan unsur kelalaian sulit. Dia berkilah dua JPO sebelumnya dia lewat saja," kata Ayi.

Namun, Ayi mengupayakan agar sopir dapat dijerat dengan Pasal 274 UU DLLAJ dengan hukuman maksimal satu tahun penjara dan denda maksimal Rp 24 juta.

"Kita jerat untuk mengambil pertanggungjawaban, apakah ada protap yang dilanggar," kata Ayi.

Salah satu protap yang dimaksud adalah pengemudi truk pengangkut crane harus mengecek muatannya tiap beberapa kilometer sekali. Dugaan sementara, crane yang dibawa Marsan longgar hingga "melompat" melebihi ketinggian maksimal yang diperbolehkan sekitar 4,8 meter.

Marsan diketahui tidak membawa SIM karena masih ditahan akibat pelanggaran lalu lintas di Polda Jabar pada 2015 silam. Uji kir truk juga telah berakhir pada Februari 2016 lalu.

Terkait pelanggaran ini, polisi akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk menindaknya. Nanti malam rencananya akan ada gelar penentuan tersangka.

Truk Marsan saat ini masih berada di lokasi kejadian dan akan digiring ke Polres Tangerang Selatan sebelum pukul 12.00. Isi kendaraan juga telah diperiksa oleh kepolisian.

Kompas TV Jembatan di Tol BSD Roboh Dihantam Truk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com