Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Tak Peduli Aturan, yang Penting Menguntungkan Warga Jakarta

Kompas.com - 18/05/2016, 17:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja atau Ahok mengaku, selama ini dia kurang peduli terhadap aturan ketika melakukan pembangunan asalkan pembangunan tersebut bukan untuk keuntungan pribadi, melainkan demi keuntungan Pemprov DKI dan warga Jakarta.

Dia juga menegaskan bahwa dirinya tidak suka dengan kajian-kajian. Dia lebih suka konsep yang bisa langsung diimplementasikan.

"Bagi saya, yang penting menguntungkan Pemprov dan warga DKI. Saya tidak peduli soal aturan-aturan," kata Ahok setelah mendengar hasil diskusi peserta lokakarya "Grand Design Green Building" di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (18/5/2016).

Berdasarkan undang-undang, katanya, dia memiliki diskresi untuk membuat peraturan jika ada peraturan lain yang menyebabkan kerugian.

"Ada diskresi ketika ada peraturan yang kosong, yang menyebabkan kebijakan tersendat, tidak jelas, dan kerugian, maka kepala daerah boleh membuat aturan. Sepanjang itu bukan untuk kepentingan pribadi dan menguntungkan rakyat," kata Ahok di hadapan peserta lokakarya itu.

Peserta lokakarya itu berasal dari berbagai stakeholder, seperti instansi pemerintahan, swasta, sampai akademisi dari perguruan tinggi. Setiap kelompok berdiskusi dan membuat kertas kerja mengenai kebijakan, peningkatan kapasitas, manajemen data, pemberdayaan masyarakat, pengawasan dan pengendalian, serta strategi komunikasi dan pengembangan jejaring.

Hasil dari lokakarya itu disampaikan langsung kepada Ahok pada sore ini. Ahok mengatakan, dia sudah membuang banyak kajian semacam itu.

"Jadi gini ya, di DKI itu lebih suka yang enggak banyak teori. Sudah dapat, kita langsung implementasi saja, seperti kita bangun tujuh tower di Rusun Daan Mogot. Jadi langsung ada contohnya dan modelnya," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com