Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Lauser: Jangankan SP 2, SP 3 Juga Kita Tungguin!

Kompas.com - 26/05/2016, 10:25 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Jalan Lauser, RT 08/08, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menantang Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan yang berencana mengeluarkan surat peringatan kedua (SP 2) penggusuran permukiman Lauser.

Warga yakin kebijakan Pemot Jaksel tersebut tidak berdasar. Sebab, menurut warga, Perusahaan Daerah (PD) PAM Jaya yang mengaku sebagai pemilik lahan permukiman tersebut belum menyerahkan lahan itu ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dengan demikian, warga menilai Pemprov DKI melalui Pemkot Jaksel, tidak berhak untuk melakukan tindakan apa pun terhadap lahan di Jalan Lauser itu.

"Kalau dia (wali kota) udah menyalahi koridor, berarti sudah seperti enggak ada negara. Kalau begitu, jangankan SP 2, SP 3 juga ditungguin," kata seorang warga, Kahfi Haqi Arasyi saat berbincang dengan Kompas.com di Lauser, Gunung, Jakarta Selatan, Kamis (26/5/2016).

(Baca juga: "Kemenangan Kecil" Warga Lauser Lawan Pemkot Jaksel)

Menurut Haqi, penerbitan SP 2 ini akan melanggar sumpah jabatan dari Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi untuk menjalankan undang-undang dan berbakti kepada masyarakat.

Dalam rencana penertiban, menurut Kahfi, Tri tidak menjalankannya sesuai undang-undang dan mengesampingkan peran serta masyarakat.

Warga lainnya, Iwan, menampik anggapan Tri mengenai sebagian besar warga Lauser yang dinilainya hanya pengontrak.

Iwan sendiri mengaku rutin membayar pajak bumi bangunan (PBB). "Kalau ngontrak, kenapa kami bayar PBB. Yang jelas, warga Lauser bukan pengontrak," ujar Iwan.

Terkait penerbitan SP 2, Iwan mengungkapkan bahwa penerbitan tak berdasar karena penyerahan aset belum dilakukan. Dengan demikian, lanjut dia, SP pun tak memiliki kekuatan hukum.

Tri Kurniadi seebelumnya menegaskan, pihaknya pasti akan menertibkan permukiman RT 08/08, Jalan Lauser, Kebayoran Baru.

Tri menyebut, penertiban baru akan dilakukan setelah surat peringatan kedua (SP 2) dilayangkan ke warga. (Baca juga: Tak Takut Warga, Wali Kota Jaksel Pastikan Lauser Ditertibkan Usai Lebaran)

Kompas TV Warga Lauser Tolak Digusur!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com