Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank DKI: Kebijakan Transjakarta Gratis Bukan untuk Merebut Nasabah Bank Lain

Kompas.com - 26/05/2016, 15:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sekretaris Bank DKI Zulfarshah menyatakan bahwa penggratisan naik bus transjakarta bagi nasabahnya bukan untuk merebut nasabah bank lain. Sebab, nasabah tidak harus menutup rekeningnya di suatu bank saat akan membuka rekening di bank lain.

Pernyataan itu dilontarkan Zulfarshah menanggapi kekhawatiran Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi terhadap akan segera diberlakukannya penggratisan tiket naik bus transjakarta untuk nasabah Bank DKI, termasuk untuk rute Bekasi.

"Setiap bank pasti akan menawarkan keunggulan produknya ke masyarakat. Kalau masyarakat tertarik, dia akan buka rekening. Tapi kan bukan berarti dia harus menutup rekeningnya di bank tempat dia menabung sebelumnya," kata Zul di Balai Kota, Kamis (26/5/2016).

Sebelumnya, Rahmat Effendi menilai penggratisan tiket naik bus transjakarta bagi nasabah Bank DKI berpotensi merugikan pendapatan keuangan dari perbankan milik pemerintah daerah setempat. Ia khawatir nantinya banyak nasabah Bank Pemkot Bekasi yang pindah ke Bank DKI.

"Ini merupakan strategi yang bagus dari Pemprov DKI dalam menggenjot sektor keuangan banknya melalui transjakarta. Namun, kita juga harus pertimbangkan dampaknya bagi perbankan kami di daerah," katanya di Bekasi, Rabu (19/5/2016).

Adanya rencana untuk menggratiskan tiket naik bus transjakarta bagi nasabah Bank DKI merupakan keinginan dari Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. Ia ingin semua nasabah Bank DKI nantinya bisa "tapping in" dengan kartunya tanpa dikenakan pemotongan saldo saat masuk ke halte. Meski demikian, Bank DKI belum mau membeberkan kapan rencana tersebut dimulai.

"Kalau nanti udah mau diluncurkan pasti akan kita infokan," ujar Zul.

Saat ini, penggratisan tiket naik bus transjakarta bagi nasabah Bank DKI baru berlaku untuk kalangan tertentu, seperti pelajar peserta Kartu Jakarta Pintar dan penghuni rumah susun sederhana sewa.

Kompas TV Warga Bekasi Sambut Antusias Transjabodetabek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com