Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 8 Bulan Rumah Yulia di Pondok Gede Ditembok Warga Setempat

Kompas.com - 26/05/2016, 21:25 WIB

BEKASI, KOMPAS.com — Sudah delapan bulan kehidupan Yulia Rachmat (56), warga Jalan Danau Maninjau Satu RT 08/04, Kelurahan Jatibening Baru, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, ini terkekang.

Hidupnya tak bebas karena ada sebuah tembok setinggi 3 meter dengan panjang 4 meter di sisi kiri depan rumahnya.

Tembok itu dibangun warga RW 07 Perumahan Marna Putra Setya sejak Oktober 2015 lalu dengan biaya Rp 30 juta. Lokasi RW 07 dengan RW 04, tempat Yulia tinggal memang berdekatan. Warga RW 07 beralasan sengaja memasang tembok itu demi keamanan warga perumahan.

Namun, di sisi lain, keberadaan tembok itu justru membuat Yulia beserta tiga anak dan dua cucunya hidup terkurung. Sebab, di sisi kanan depan rumah Yulia lebih dulu telah berdiri sebuah tembok sebagai pembatas lahan kosong milik warga setempat. Sementara itu, di depan rumahnya, terdapat tetangga yang membelakangi rumah Yulia.

Untungnya, pemilik lahan kosong itu bersedia temboknya dibobol sebagai akses jalan keluarga Yulia. Meski mendapat akses jalan, tetap saja Yulia tidak nyaman sebab lebarnya tak lebih dari 1 meter. Maka dari itu, ruas jalan ini hanya bisa dilalui oleh satu motor.

Bahkan, gara-gara akses jalannya ditutup, janda tiga anak ini terpaksa menjual mobilnya. Uang hasil penjualan mobil itu kemudian digunakan untuk biaya perjalanan menuju keluarganya di negara Belanda.

"Percuma juga punya mobil karena enggak akan bisa masuk rumah soalnya ada tembok itu," ujar Yulia kepada wartawan di rumahnya pada Kamis (26/5/2016).

Yulia mengungkapkan, sebelum tembok di lahan kosong itu dijebol, ia dan keluarga terpaksa memanjat tembok tersebut hanya untuk keluar dari perumahan. Aktivitas ini, kata Yulia, sangat menyulitkan dia dan keluarga.

Yulia menjelaskan, tembok itu dibangun setelah satu bulan dia mendirikan bangunan di lahan setempat. Yulia sudah menentang rencana warga RW 07 dalam membangun tembok di depan rumahnya. Namun, Yulia tak bisa berbuat apa-apa, yang terkurung di lahan itu hanya bangunan miliknya.

"Saya kalah suara karena akses ini hanya digunakan keluarga saya," kata Yulia.

Meski demikian, kata dia, tidak seharusnya warga memperilakukan dirinya seperti itu. Karena bagaimana pun juga, dia merupakan warga negara Indonesia yang memiliki kebebasan.

Terlebih lagi, ruas jalan yang dibangun tembok oleh warga Perumahan Marna Putra Setya merupakan lahan Prasarana dan Sarana Umum (PSU).

Konflik dengan pemilik sebelumnya

Yulia menduga, warga RW 07 nekat membangun tembok karena pernah ada perselisihan dengan pemilik tanah sebelumnya yang bernama Zuraidah Balwel. Zuraidah yang merupakan seorang notaris kemudian menjual lahan kosongnya kepada Yulia seluas 250 meter persegi pada pertengahan 2015 lalu.

"Kata warga setempat, dulu pernah ada perselisihan dengan warga perumahan, tetapi saya enggak tahu masalahnya apa karena saya hanya membeli tanahnya dan membangun rumah di sini," kata Yulia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com