TANGERANG, KOMPAS.com — Manajemen Bandara Soekarno-Hatta menyatakan, penyebutan "Terminal 3 Ultimate", sebagai terminal Bandara Soekarno-Hatta yang baru dibangun, tidak tepat.
Menurut Head of Secretary and Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi, nama terminal itu yang benar adalah "Terminal 3".
"Kata 'Terminal 3 Ultimate' itu merujuk pada proyek pengembangan dan perluasan Terminal 3 existing yang telah beroperasi dan diresmikan pada tahun 2009 oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono," kata Agus, Kamis (23/6/2016).
(Baca juga: Apron Terminal 3 "Ultimate" Tidak Terlihat dari Tower ATC, Kok Bisa?)
Lokasi pengembangan atau perluasan Terminal 3 memang berada di samping gedung Terminal 3 yang telah dioperasikan.
Adapun penyebutan "Terminal 3 Ultimate" sebelumnya digunakan agar lebih mudah dalam membedakan gedung Terminal 3 yang telah beroperasi dan gedung yang masih dalam proyek pengerjaan.
"Arti dari kata 'ultimate' itu sendiri adalah bahwa pengembangan yang dilakukan di Terminal 3 kali ini sudah paling maksimal, tidak bisa lebih dari yang sudah berdiri saat ini," tutur Agus.
Dengan begitu, jumlah terminal di Bandara Soekarno-Hatta dipastikan hanya ada tiga sampai saat ini, yakni Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3.
Jika nanti ada penambahan terminal baru, maka akan dinamai "Terminal 4". Hingga kini, pengerjaan perluasan Terminal 3 masih berlangsung.
(Baca juga: AP II Batal Gunakan Kata "Ultimate" pada Terminal Baru Bandara Soekarno-Hatta)
Menurut Manajer Program dan Manajemen Proyek Unit Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta Doddy Dewayanto, proses merampungkan perluasan Terminal 3 akan selesai dalam kurun waktu tiga bulan dari sekarang.
Terminal 3 dinyatakan dapat beroperasi setelah mendapatkan izin dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Izin didapat setelah perluasan Terminal 3 memenuhi standar kelayakan sebuah terminal dan ketentuan lainnya yang telah diatur oleh Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.