Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II Waspadai Penyelundupan Narkoba Selama Musim Mudik

Kompas.com - 04/07/2016, 16:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Angkasa Pura II tetap mewaspadai penyelundupan narkoba melalui bandara di musim mudik Lebaran tahun ini. Pemeriksaan dan pengawasan dilakukan secara ketat untuk mencegah masuknya obat terlarang tersebut ke Tanah Air.

Direktur Utama Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi mengatakan, pemeriksaan terhadap penumpang di musim mudik Lebaran tahun ini lebih intensif dari biasanya, untuk mengantisipasi penyelundupan narkoba lewat bandar udara.

"Narkoba ini menjadi suatu musuh kita bersama oleh karenanya kita melakukannya secara lebih intensif (pemeriksaan). Kami kerja sama dengan Bea Cukai yang punya kapasitas untuk melakukan itu," kata Budi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/7/2016).

(baca: Petugas Pelabuhan Tanjung Priok Temukan 21 Bungkus Sabu)

Budi mengatakan, potensi masuknya narkoba biasanya melalui jalur utara. Pengawasan ditingkatkan untuk penumpang dari Medan, Singapura, dan Malaysia.

"Kita secara khusus deteksi dini terhadap pergerakan penumpang yang mencurigakan dari tiga tempat tersebut. Dan satu lagi dari China," ujar Budi.

Untuk kasus narkoba, selama musim mudik belum ada temuan. Meskipun pihaknya mengakui, sebelumnya kasus penyelundupan narkoba lewat bandara terjadi, tetapi dapat digagalkan.

"Alhamdulilah sebelumnya terdapat temuan-temuan terhadap narkoba tersebut. Kita terus koordinasi dengan aparat polisi dan Bea Cukai," ujar Budi.

Kompas TV 180.000 Berangkat Mudik dari Bandara Soetta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com