Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik Lebaran Keluhkan Terminal Pulogebang

Kompas.com - 04/07/2016, 18:41 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sejumlah calon penumpang yang berencana mudik Lebaran dari Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, mengeluhkan sedikitnya loket penjualan tiket yang tersedia di terminal tersebut.

Iwan, salah satu penumpang yang ditemui di Terminal Pulogadung, mengungkapkan kekecewaan tersebut. Menurut dia, jumlah loket pembelian tiket di Terminal Pulogebang lebih sedikit dibanding loket di Terminal Pulogadung.

Iwan mengaku telah berkali-kali datang ke Terminal Pulogebang, terakhir pada pertengahan Mei 2016, namun hingga kini jumlah loket penjualan tiket juga ditambah.

"Ada sekitar 12-18 loket di sana, tapi faktanya tiket belum dibuka, terus katanya di waktu pertengahan puasa. Tapi saya datang lagi, eh nggak ada lagi (loketnya), ya akhirnya saya datang ke mari (Pulogadung) saja," ujar Iwan, Senin (4/7/2016).

Padahal, Iwan mengaku lebih menyukai Terminal Pulogebang, selain karena fasilitas yang lengkap dan nyaman, Pulogebang juga lebih dekat dari kediamannya jika dibandingkan dengan Terminal Pulogadung. Selain itu, jarak antara pintu keluar terminal dengan gerbang tol ia anggap relatif lebih dekat, sehingga bisa menghindari kemacetan.

"Saya ingin ke Jawa Timur, enakan Pulogebang, luas, terjangkau, kan langsung masuk tol. Jadinya nggak kena macet. Kalau disuruh pilih Pulogebang atau Pulogadung, ya saya milih Pulogebang," ujar Iwan.

Senada dengan Iwan, ada Endang Sri Wahyuni atau biasa dipanggil Indri. Indri mengatakan bahwa saat dia menunggu di Terminal Pulogebang, tidak ada satupun bus yang kosong.

"Saya tahu ada Terminal Pulogebang, tapi karena nggak ada tiket aja. Kalau di Pulogebang nggak bisa dipesan, jadinya langsung naik," ujar Indri.

Seorang petugas dari PO Sinar Jaya, Panggabean mengatakan, saat ini pihaknya hanya menjadikan Terminal Pulogebang sebagai transit saja. Panggabean menjelaskan, saat tiba di Pulogebang, seluruh tempat duduk telah terisi penuh dari Terminal Pulogadung.

"Yah mau bagaimana. Kadang sudah dipesan dari sana (Pulogebang) sekitar 15 kursi, tapi namanya orang mau naik ya kami tidak bisa halangi. Jadinya ya penumpang yang di Pulogebang nggak dapat tempat duduk. Mereka marah-marah memang, tapi bagaimana lagi," ujar Panggabean.

Terminal Pulogebang berdiri di atas lahan seluas 14,5 hektar. Sejak diresmikan pada 2013, terminal yang diklaim terbesar di Asia Tenggara itu belum difungsikan secara maksimal karena masih kekurangan fasilitas pendukung.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com