Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Lebih dari 400 Makam Fiktif Ditemukan di Jakarta

Kompas.com - 09/08/2016, 19:16 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta sudah menemukan ratusan makam yang terindikasi fiktif. Sebagian besar kemudian dibongkar agar bisa digunakan oleh masyarakat sesuai aturan.

"Untuk se-DKI itu sudah kita temukan 419 makam yang terindikasi fiktif. Dan yang sudah kita bongkar 277 makam," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/8/2016).

Temuan makam fiktif ini diharapkan membantu menambah jumlah tempat makam. Hal ini karena makam fiktif merugikan masyarakat karena TPU dianggap penuh, padahal diisi makam fiktif.

"Harapan kami memang seperti itu (bisa menambah jumlah makam). Tadinya kan dikira masyarakat itu penuh, tapi ternyata ada empat ratusan makam fiktif kami sudah temukan, dan sudah 277 yang kami bongkar dan sudah siap kembali digunakan," ujar Djafar.

Menurut Djafar, penelusuran makam fiktif masih terus berlanjut. Rencananya, kegiatan penelusuran makam fiktif di seluruh TPU di DKI akan dilangsungkan hingga September 2016.

"Nanti setelah itu kita rekap data lengkap sesuai dengan buku register di lapangan, baru kita serahkan ke PTSP," ujar Djafar. (Baca: Keberadaan Makam Fiktif Hasil dari SOP yang Berantakan)

Dirinya mengatakan, temuan makam fiktif ini kemungkinan akan terus bertambah mengingat penelusuran masih dilakukan hingga September. Pihaknya juga mengimbau, pemegang Izin Penggunaan Tanah Makam (IPTM) untuk orang yang masih hidup agar mengembalikannya.

Pengembalian bisa dilakukan ke pengelola TPU atau ke sudin terkait di wilayahnya.

"Masyarakat segera mengembalikan, karena itu bukan haknyalah. Kita kembalikan haknya kepada yang sudah meninggal," ujar Djafar. (Baca: "Permainan" Jual Beli Makam Fiktif Sudah Jadi Sistem)

Pengembalian IPTM dapat dilakukan sampai 3 September 2016 mendatang. Jika tidak dianggap melanggar Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pemakaman. Masyarakat yang datang mengembalikan IPTM tidak akan dikenai sanksi.

"Tidak ada sanksi, kami minta buat pernyataan aja untuk mengembalikan dengan sukarela. Sekarang sudah mulai banyak yang mengembalikan," ujar Djafar.

Kompas TV Pemprov DKI Bongkar 14 Makam Fiktif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com