Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Swiss-Belhotel yang Terbakar Tak Punya Sistem Keselamatan Kerja yang Baik

Kompas.com - 10/08/2016, 16:15 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta, Priyono, mengatakan, gedung Swiss-Belhotel Kelapa Gading di Jakarta Utara yang terbakar pada Minggu (7/8/2016) lalu tak memiliki standar keselamatan kerja yang baik, yang memenuhi persyaratan kesehatan dan keselamatan kerja atau K3.

Priyono menyampaikan hal itu setelah menerima laporan dari bawahnya. Senin lalu pihaknya melakukan pengecekan terhadap gedung tersebut.

Priyono menjelaskan, K3 yang dia maksudkan terkait keselamatan kerja bagi para pekerja seperti jalur evakuasi hingga perlengkapan kecelakaan.

"Jadi saat itu diperiksa,  ternyata juga ada hal-hal yang belum dilakukan. Sebagai contoh belum memiliki SOP K3, setiap pekerjaan itu kan harus memiliki standar," kata Priyono saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Dari sejumlah informasi yang didapat, diduga para pekerja tidak diberikan alat pelindung diri saat bekerja.

Namun Priyono mengatakan, dugaan itu masih harus ditelusuri lebih dalam karena menurutnya ada saja pekerja yang enggan untuk menggunakan perlengkapan keselamatan kerja. Dengan alasan itu, perusahaan mungkin tidak menyediakannya.

"Karena orang kita pakai helm, masker, sarung tangan, sepatu, inikan kadang-kadang risih, kesadaran kadang masih kurang, sudah disediakan nggak mau pakai. Akhirnya mungkin perusahaan tidak menyediakan, padahal itu syarat mutlak," kata Priyono.

Pihakanya telah meminta keterangan salah satu kontraktor pembangunan gedung Swiss-Belhotel, yaitu PT Totalindo. Priyono mengatakan, keterangan Totalindo masih harus didalami.

"Kami tanya seputar keamanan ke pengawasnya dan nggak perlu detail, yang penting ada hal-hal yang kaitannya dengan keselamatan kerja," ujar Priyono.

Kebakaran yang terjadi di gedung Swiss-Belhotel yang sedang dibangun itu menyebabkan tiga orang meninggal dan 12 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit. Korban tewas dan terluka merupakan pekerja pembangunan gedung itu.

Tim Puslabfor Mabes Polri telah melakukan indentifikasi penyebab terjadinya kebakaran tetapi hasilnya belum diumumkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com