Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Memang Kamu Lihat Aku Marah-marah Tiap Hari?

Kompas.com - 16/08/2016, 13:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lawan politik Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mencari sosok gubernur yang santun atau tidak arogan dan bijaksana. Para lawan politik menilai bahwa kriteria itu tidak ada pada Ahok. Ahok dinilai arogan dan suka marah-marah.

Namun Ahok sendiri tidak merasa demikian. Dia merasa dirinya bukan orang arogan.

"Memang kamu lihat aku marah-marah tiap hari? Kalau aku marah-marah tiap hari, ada enggak orang yang mau antre buat ketemu aku? Logikanya begitu saja," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (16/8/2016).

Ahok mengatakan, dia tidak akan mengubah gaya kepemimpinannya. Dia mengatakan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri bahkan menilai mantan Gubernur DKI Ali Sadikin masih lebih tegas dari Ahok.

"Bu Mega justru bilang, Pak Ali Sadikin lebih kasar daripada Ahok," kata Ahok.

Ahok mengatakan, Jakarta sendiri membutuhkan pemimpin yang tegas. Jika dia santun dalam segala hal, dia pasti dibohongi bawahannya. Itu sebabnya Ahok bersikap tegas terhadap bawahannya.

Namun, kata Ahok, itu bukan berarti dia arogan. Ahok mengatakan hubungannya dengan PNS DKI yang lain juga baik selama ini.

"Di Jakarta memang musti keras. Kalau kamu enggak tegas, ya dimakan. Ini kan banyak pemain sandiwara. Dikasih rusun malah dijual, disewain," ujar Ahok.

"Jakarta kan memang terlalu banyak orang, jadi harus ditegasin. Kalau baik-baik, saya juga baik-baik kok. Enggak marah-marah tiap hari juga, lihat saja," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com