JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang kaki lima (PKL) kembali mengokupasi trotoar di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Para PKL seakan tak jera meskipun berulang kali ditertibkan Satpol PP.
Pantauan Kompas.com, kawasan paling ramai PKL berada di seberang Stasiun Tanah Abang. Di lokasi itu, para PKL hampir mengokupasi trotoar lebih dari 100 meter.
PKL di kawasan itu didominasi oleh pedagang pakaian, dan pedagang makanan seperti buah-buahan. Kawasan di seberang Stasiun Tanah Abang tambah semrawut lantaran ada pengerjaan galian di bahu jalan.
Andre (31), salah satu pedagang sadar perbuatannya menyalahi aturan. Namun ia mengaku tak jera lantaran setiap operasi penindakan, dirinya kerap lolos.
"Tinggal masukin barang ke dalam toko aja, enggak kena kalo gitu bang," kata Andre, saat berbincang dengan Kompas.com, di Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Para PKL memilih lokasi di seberang Stasiun Tanah Abang karena dianggap strategis. Pasalnya, tak sedikit pengunjung Pasar Tanah Abang datang dari stasiun.
Sementara itu, Annisa (25), pengunjung Pasar Tanah Abang, mengaku cukup risih dengan keberadaan PKL di trotoar. Pasalnya, keberadaan PKL di trotoar jadi menyulitkan pejalan kaki.
"Memang sudah biasa, tapi kan harus ditertibin juga. Soalnya kita jadi jalan di bahu jalan, bahaya," kata Annisa.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kasie Ops Satpol PP Jakarta Pusat, Amiruddin mengakui bahwa PKL Tanah Abang kembali okupasi trotoar. Menurutnya, penjagaan dan penertiban sudah dilakukan.
"Kalau kami tertibkan, masuk ke dalam, nanti kalau sudah selesai, keluar lagi. Begitu aja terus," kata Amiruddin.
Namun, atas dasar laporan ini, Amiruddin berjanji akan menindaklanjuti ke Kasat Pol PP Jakarta Pusat, Rahmat Lubis, untuk meminta arahan penertiban. Pasalnya, keberadaan PKL mengganggu kenyamanan.