Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron: Warga Luar Batang Masih Memperlihatkan Permusuhan dengan Ahok

Kompas.com - 12/09/2016, 15:02 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilgub DKI 2017, Nusron Wahid, mengaku tak mempersoalkan penolakan sumbangan sapi yang diberikan Ahok kepada Masjid Luar Batang, Jakarta Utara.

Menurut Nusron, penolakan yang dilakukan warga Luar Batang menunjukkan bahwa warga Luar Batang masih memperlihatkan permusuhan ke Ahok.

Nusron mengatakan, tidak ada niatan negatif terkait sumbangan sapi yang diberikan Ahok. Ia juga meminta agar hal itu tidak perlu dibesar-besarkan.

Wajar saja, menurut dia, bila ada seseorang memberikan sesuatu kepada orang lain dengan ikhlas, tetapi si penerima menolak pemberian itu.

"Ya ditolak, ya enggak apa-apa, itu urusan mereka menerima atau enggak. Fine-fine aja, yang penting niat yang ngasih baik," ujar Nusron saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/9/2016).

Berbeda dengan Nusron, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Miryam S Haryani menyesalkan sikap warga Luar Batang yang menolak sumbangan sapi dari Ahok.

(Baca: Politisi Hanura: Tidak Etis Warga Luar Batang Tolak Sapi Sumbangan Ahok)

Dia menilai, sikap yang ditunjukkan dengan cara menolak pemberian hewan kurban dari Ahok merupakan sikap yang tidak etis dan tidak Islami.

"Saya berharap bahwa kekecewaan masyarakat terhadap Ahok harus bisa ditunjukkan dengan cara-cara yang baik, jangan mencederai agama atau kelompok tertentu," ujar Miryam melalui keterangan tertulisnya, Senin.

Sekretaris Masjid Luar Batang, Mansur Amin, sebelumnya mengatakan, penolakan itu dilakukan setelah pengurus masjid bersama sejumlah tokoh Luar Batang mendiskusikan sumbangan itu.

 

(Baca: Warga Luar Batang Tolak Sapi Sumbangan Ahok)

Pengurus masjid dan warga, kata Mansur, menolak sumbangan itu karena menganggap kebijakan yang dilakukan Ahok telah menyakiti hati masyarakat Jakarta, terutama warga Luar Batang.

Dua ekor sapi yang disumbangkan Ahok dikirim pada Minggu (11/9/2016) oleh seorang penjual sapi dengan menggunakan mobil pengangkut.

 

(Baca: Ahok Sumbang 55 Ekor Sapi untuk Warga Rusun)

"Hari itu kami langsung mengirim kembali sapinya. Kemarin sore langsung kami kembalikan sapinya," ujar Mansur saat dihubungi wartawan, Senin (12/9/2016).

Kompas TV Warga Luar Batang Protes Penggusuran Oleh Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com