Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Perpakiran Elektronik Diterapkan di Pasar di Jakarta

Kompas.com - 14/09/2016, 20:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta akan menerapkan sistem elektronik dalam pengelolaan parkir di pasar. Hingga 1 September, dinas sudah mengelola parkir di 31 pasar di bawah PD Pasar Jaya.

Direktur Utama PD Pasar Jaya Arif Nasrudin mengatakan, nantinya pengelolaan parkir di 153 pasar yang dikelola PD Pasar Jaya akan dilakukan secara elektronik oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI.

Untuk pengelolaan parkir yang lebih baik, apalagi secara elektronik, Arif menilai perlunya penambahan sumber daya manusia di sektor perparkiran.

Kepala Dishubtrans DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, pengelolaan parkir secara elektronik baru dilakukan di enam titik. Parkir elektronik ini ditunjang dengan mesin-mesin dan terdata dengan teknologi informasi. Sistem elektronik ini akan menyelesaikan berbagai masalah perparkiran.

"Nanti akan seperti itu semua. Pengelolaan secara elektronik bertujuan menghindari kebocoran, meningkatkan pendapatan, layanan, dan meningkatkan kesejahteraan juru parkir. Selama ini, bos-bosnya yang sejahtera. Adapun pendapatan dari keuntungan parkir bisa dialihkan untuk layanan transportasi yang lain," papar Andri, Selasa (13/9).

Untuk bisa mengelola secara elektronik, Dishubtrans dalam waktu dekat akan melakukan beauty contest bagi investor. Investor yang tertarik melakukan pemasangan mesin elektronik perparkiran dipersilakan mengajukan penawaran.

Juru parkir

Terkait kesejahteraan juru parkir, kata Andri, Dishubtrans berjanji memberikan kepastian kepada juru parkir. Dengan pergantian pengelola, tidak akan ada juru parkir yang dipecat.

"Justru mereka kami beri gaji satu kali upah minimum. Kami meminta mereka membuka rekening di Bank DKI dan gaji kami transfer. Di samping itu, kami melengkapi mereka dengan BPJS Ketenagakerjaan, juga THR," papar Andri.

Dia menjelaskan, per 1 Agustus, Dishubtrans mengelola parkir di 15 pasar milik PD Pasar Jaya.

Adapun per 1 September 2016, Dishubtrans sudah mengelola parkir di 16 pasar lain sehingga total sudah 31 area parkir pasar yang dikelola dinas ini.

"Yang kami kelola ini adalah parkir-parkir yang sebelum ini dikelola pihak swasta dan kontraknya dengan Pasar Jaya sudah habis. Kemudian, pengelolaannya kami alihkan ke UPT Parkir," papar Andri. UPT Parkir berada di bawah Dishubtrans.

Arif mengatakan, pengelolaan parkir oleh pihak swasta ada potensi pendapatan yang hilang. Namun, dengan dikelola Dishubtrans, diharapkan perparkiran di pasar akan bisa ditingkatkan kualitasnya untuk menambah pemasukan, baik untuk PD Pasar Jaya maupun Dishubtrans.

(HLN)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 14 September 2016, di halaman 27 dengan judul "Sistem Elektronik Diterapkan di Pasar".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com