JAKARTA, KOMPAS.com - Warna yang berbeda diperkirakan akan terjadi pada Pilkada DKI Jakarta kali ini. Jika biasanya kampanye masih banyak menggunakan cara-cara konvensional, untuk Pilkada DKI, kemungkinan besar media sosial akan sangat berperan dalam menyampaikan pengaruh kepada masyarakat yang sudah melek terhadap teknologi.
"Tiga pasangan calon pemimpin Jakarta ini kan masih muda-muda semua. Bisa jadi kompetisi di antara mereka akan marak juga di dunia maya, khususnya media sosial. Media sosial jadi salah satu basis kampanye ketiga kandidat untuk menjangkau pemilih muda dan kelas menengah di Jakarta," kata Direktur Eksekutif PoliticaWave.com, Yose Rizal, kepada Kompas.com, Senin (3/10/2016).
PoliticaWave.com merupakan lembaga survei yang melakukan monitoring dan memantau fenomena percakapan di media sosial.
Dalam melakukan penelitian, PoliticaWave.com terlebih dahulu menyaring akun-akun bot sehingga dapat menampilkan percakapan sesungguhnya dari pemilik akun media sosial.
Menurut Yose, perbincangan seputar Pilkada DKI Jakarta berikut pasangan bakal calonnya sudah ramai sejak Jumat (23/9/2016) hingga hari ini. Dia pun merinci berapa banyak percakapan yang membicarakan masing-masing pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.
"Sampai hari ini, ada 243.859 percakapan mengenai ketiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sementara memimpin dengan 146.460 percakapan, disusul pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebanyak 62.584 percakapan, dan 34.815 percakapan untuk pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni," tutur Yose.
Dari setiap percakapan, ada yang mengandung sentimen positif, tetapi ada juga yang membawa sentimen negatif. (Baca: Jelang Pilkada Serentak, Polisi Antisipasi "Hate Speech" di Medsos)
Namun, dari pantauan selama ini, lebih banyak percakapan dengan sentimen positif ketimbang yang negatif.
"Harapannya, masyarakat melalui media sosial bisa lebih banyak membawa sentimen positif sampai hari pencoblosan nanti. Cukup menggembirakan juga Kapolri beberapa kali bilang akan melakukan patroli cyber untuk mengontrol dinamika di media sosial," ujar Yose.