Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teras Rumah Terkena Proyek Normalisasi, Warga Bukit Duri Dapat Rusun

Kompas.com - 04/10/2016, 13:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Marni, warga Bukit Duri, Jakarta Selatan, hanya bisa pasrah teras rumahnya terkena proyek normalisasi Kali Ciliwung. Dia tetap bersyukur tidak perlu pindah dari rumahnya ini, seperti kebanyakan warga Bukit Duri lainnya.

Bagian teras rumah Marni yang berada di RT 14 RW 12 ini mesti dibongkar sekitar 2 meter. Dia memilih membongkar sendiri, ketimbang dikerjakan alat berat.

"Mau gimana lagi, tapi saya minta buat bongkar sendiri karena kalau pakai alat bisa rusak yang lain," kata Marni kepada Kompas.com, di Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2016).

Nur, tetangga Marni, juga mengalami hal serupa. Bagian terasnya juga terkena pelebaran proyek normalisasi Kali Ciliwung.

Baik Marni dan Nur sama-sama tidak mendapatkan ganti rugi. Namun, mereka masing-masing mendapat satu unit rusun.

"Cuma dapat rusun, udah ngambil rusun tinggal nempati," ujar Marni.

Sementara Nur, dia akan tetap tinggal di rumah tersebut. Rusun akan ditempati oleh orangtuanya.

"Ganti rugi enggak ada, tapi kita dikasih rusun. Teras saya kena semua, bangun teras dan pagarnya aja bisa Rp 20 juta. Sempat takut rumah saya juga kena semua, tapi untungnya enggak," ujar Nur.

Menurut Lurah Bukit Duri Mardi Youce, ada 40 rumah yang terkena dampak pelebaran tersebut.

"Ini sedang diukur untuk memastikan sampai mana batas yang kena, tapi rata-rata 1-2 meter kena," ujar Mardi.

Mardi mengatakan, pembongkaran di Bukit Duri seluruhnya sudah selesai. Nantinya, sepanjang 3 kilometer dari batas jembatan Tongtek sampai Kampung Melayu akan dibuat jalan inspeksi.

"Sama seperti di Kampung Pulo sebelah," ujar Mardi.

Kompas TV 227 Warga Bukit Duri Tempati Rusun Rawa Bebek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com