JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil ketua tim pemenangan pasangan bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, Dono Prasetyo, mengatakan bahwa Ahok tidak akan menjaga citranya dengan tidak melakukan program-program yang dianggap kontroversial karena mengikuti Pilkada DKI 2017.
"Kalau itu bagian dari pekerjaan, dia tidak akan jaim (jaga image) dan dilaksanakan. Jadi, tidak ada satu ketakutan bahwa Pak Ahok dengan masa kampanye begini berhenti," ujar Dono di Kantor KPU DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2016).
(Baca juga: Tim Pemenangan Ahok-Djarot Akan Gunakan Strategi Berbeda dari Pilkada 2012)
Dono menuturkan, Ahok dan Djarot akan tetap melaksanakan tugas mereka sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, termasuk melakukan penggusuran dan relokasi warga apabila hal tersebut sudah menjadi program Pemprov DKI.
Terkait gaya komunikasi Ahok yang dinilai harus diperbaiki, Dono menyebut tim pemenangan tidak akan meminta Ahok untuk mengubah hal tersebut.
"Itu ciri khas Pak Ahok dan kita tidak akan melakukan intervensi ke arah sana," kata sekretaris jenderal Seknas Jokowi pada Pilpres 2014 itu.
Menurut Dono, tim pemenangan akan menonjolkan kinerja Ahok-Djarot selama memimpin Jakarta pada Pilkada DKI 2017.
(Baca juga: Tren Elektabilitas Ahok Disebut Menurun, Tim Pemenangan Tak Khawatir)
Dia berharap, kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ahok dan Djarot akan terus meningkat.
Ahok dan Djarot diusung oleh empat parpol pada Pilkada 2017, yakni PDI-P, Golkar, Nasdem, dan Hanura.
Tim pemenangan Ahok-Djarot dipimpin oleh Prasetio Edi Marsudi yang merupakan Ketua DPRD DKI Jakarta. Prasetio sendiri merupakan kader PDI-P.