Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Inti Visi Misi Ahok pada Pilkada DKI 2017

Kompas.com - 06/10/2016, 07:54 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Bakal calon gubernur petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menjelaskan inti dari visi dan misinya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

Ahok menyebut secara garis besar visi dan misinya sama seperti saat ia maju mendampingi Joko Widodo pada Pilkada DKI 2012. Namun, ada beberapa hal yang ia tambahkan.

"Inti masih mirip. Cuma kami lebih pertajam sampai program jelas. Saya ingin setiap visi bisa terukur," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Ahok memulai membeberkan inti dari visi misinya dari upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). Dalam hal ini, Ahok menyatakan akan terus menjalankan kebijakan menggusur permukiman kumuh di atas lahan negara dan memindahkan penghuninya ke rumah susun sederhana sewa.

Ia menganggap pemindahan warga permukiman kumuh ke rusunawa merupakan langkah yang manusiawi. Selain tentunya menciptakan tata kota yang lebih modern.

"Kalau kota modern tidak ada lagi rumah kumuh, tapi orang-orangnya manusiawi. Makanya orang kami pindahkan ke rusun, dikasih dokter, dikasih bus, anak sekolah diurusin, kasih operasi pasar. Itu yang kami maksud manusiawi," ucap Ahok.

Untuk birokrasi, Ahok menyatakan bahwa kinerja aparat pemerintah akan diukur dengan key performance index (KPI). KPI ini yang nantinya akan menentukan besaran tunjangan kinerja daerah yang diterima setiap bulannya.

"Ada performance indeksnya. Kelihatan ini. Jadi semua jelas dengan angka," ujar Ahok.

Sementara itu, di bidang pendidikan, Ahok menyatakan bahwa dirinya akan terus berupaya agar tingkat putus sekolah di Jakarta ada di bawah angka 0,5 persen. Caranya dengan memberikan bantuan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) kepada pelajar dari keluarga tidak mampu.

"Kalau Anda bandingkan dengan Jogja itu 13 persen (tingkat putus sekolah) lho. Jakarta hanya 0,4 persen," kata Ahok.

Untuk bidang transportasi, Ahok menyatakan akan terus berupaya menambah jumlah bus transjakarta. Selain itu, ia ingin agar ada program naik gratis bagi warga kalangan tertentu dan subsisi tiket bagi penumpang lainnya.

Menurut Ahok, naik transjakarta gratis dan pemberian subsidi bertujuan untuk memangkas biaya kebutuhan hidup.

"Sehingga KHL (kebutuhan hidup layak) orang makin turun. Walaupun gaji enggak tinggi banget, tapi simpannya makin banyak. Semua terukur," ucap Ahok.

Untuk bidang ekonomi, Ahok menyatakan dirinya akan berupaya agar tingkat inflasi di DKI Jakarta ada di bawah tingkat inflasi nasional. Cara yang akan dilakukan adalah dengan mengendalikan harga barang kebutuhan pokok.

Ia menilai saat ini cara tersebut sudah efektif dilakukan melalui operasi pasar. Ke depannya, ia menjanjikan akan meresmikan Pusat Perkulakan di Kramatjati, Jakarta Timur, pada Februari 2017.

Ia menyebut barang-barang kebutuhan pokok yang dijual di Pusat Perkulakan Kramatjati adalah barang-barang yang dibeli langsung dari petani.

"Kami akan potong kompas, langsung ke produsen, langsung ke pasar pemakai atau pembeli akhir. Ini akan nurunin harga. Makanya enggak usah heran UMP DKI lebih murah daripada Bekasi karena kami gunakan survei KHL," ujar Ahok.

Kompas TV Ahok Bantah Elektabilitas Turun Karena Penggusuran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com