Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Kesan Warga Bukit Duri yang Terlambat Tempati Rusun Rawa Bebek

Kompas.com - 06/10/2016, 12:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah warga Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, yang terkena dampak proyek normalisasi Sungai Ciliwung mengikuti proses pengundian untuk menempati Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, Kamis (6/10/2016).

Para warga itu tergolong terlambat untuk menempati rusun dibanding warga lainnya yang sudah lebih dahulu. Pengundian untuk menempati rusun itu dilangsungkan di Rusun Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur.

Warga tiba dengan menumpang bus sedang yang disediakan pihak kelurahan. Saat pertama tiba, warga tampak cukup antusias. Terlebih lagi setelah bertemu para tetangga dari Bukit Duri yang sudah lebih dulu pindah.

Linda (43), warga RT 06 RW 12 Bukit Duri, misalnya, berharap bisa satu blok dengan sesama warga RT 06 RW 12 yang lebih dahulu menempati rusun. Ia harap-harap cemas takut tidak bisa satu blok dengan tetangganya.

"Saya penginnya di Blok Merpati, biar satu blok sama tetangga saya dari RT 06. Kalau yang lain emang dari Bukit Duri juga, tapi gimana ya, beda RT," kata Linda kepada Kompas.com, di Rusun Rawa Bebek.

Soal tempat tinggal baru ini, Linda tak terlalu mempersoalkan. Perlahan-lahan ia yakin bisa beradaptasi, meski proses pengundian yang telat itu membuat ia dan kebanyakan warga yang baru mengundi hanya kebagian jatah di lantai paling atas. Sebab, lantai-lantai bawah rata-rata sudah penuh dengan warga lain dari Bukit Duri.

"Soal lantai saya enggak masalah, yang penting dapat satu blok sama tetangga saya yang dari RT 06," kata Linda.

Lain halnya dengan Wirli (37), warga RT 10 RW 12 Bukit Duri yang juga terkena penggusuran. Berdasarkan hasil pengundian, Wirli mendapat unit di lantai lima rusun.

"Gimana ya dapat lantai lima, kalau boleh bisa diubah," katanya dengan wajah kecewa.

Ia keberatan mesti naik turun tangga dari lantai paling atas karena mempunyai anggota keluarga yang usianya sudah lanjut. Namun, ia terpaksa menerima karena sistem menempati rusun memang dengan cara mengundi dan mereka mengikuti undian paling terlambat dibanding warga lain.

Mereka terlambat karena berbagai alasan. Linda mengatakan, dia sebelumnya bertahan di Bukit Duri karena diajak warga lain.

"Iya ditahan, kalau enggak bareng sama yang kemarin. Saya pas nganter teman yang duluan ke sini sudah pengin (di rusun)," kata Linda.

Wirli yang sempat mengontrak setelah rumahnya digusur akhirnya memutuskan masuk rusun.

"Awalnya mau ngontrak aja, tapi ya sudah ke rusun aja," ujar Wirli.

Dede Sumarna (40), warga RT 05 RW 12, malah tidak tahu kalau ada jatah pemberian rusun. Belakangan ia baru dapat kabar dari RT bahwa korban gusuran bisa pindah ke rusun.

"Karena saya sudah pindah duluan dari sebelum SP-1, pas waktu heboh-heboh mau digusur saya langsung ngontrak. Jadi baru tahu belakangan ini dari RT," kata Dede.

Mereka bertiga mengatakan bahwa kondisi Rusun Rawa Bebek itu layak untuk ditempati. 

Setelah tiga bulan tinggal gratis di rusun, warga kemudian mulai membayar sewa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com