Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Akan Memecat, Djan Faridz Justru Janji Calonkan Lulung Jadi Gubernur

Kompas.com - 18/10/2016, 08:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz, menegaskan tidak akan memecat Abraham Lunggana alias Lulung sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta. Meskipun Lulung sebelumnya menyatakan sikap untuk mendukung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sedangkan PPP kubu Djan Faridz menyatakan dukungan mereka kepada bakal calon petahana DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan Djarot Saiful Hidayat.

"(jabatan Lulung) aman, aman. Insya Allah satu kesempatan, kami calonkan dia jadi gubernur. Yah doain ya, dia masih muda dan masih ada kesempatan," kata Djan, di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/10/2016) malam.

Menurut dia, hingga kini, Lulung belum melakukan tindakan yang bertentangan dengan konstitusi partai. Djan memandang, Lulung tengah menjalankan tugas partai untuk mendekati bakal calon gubernur dan wakil gubernur lainnya.

Kata Djan, partai menginstruksikan Lulung menjadi mediator antar tiga pasangan bakal calon gubernur. Supaya tidak terjadi saling fitnah dan adu domba.

"Kalau ada si ini ngomong ini, fitnah semua. Nah beliau ini di tengah, bagus ini, peran beliau bagus sekali. Tapi kalau dia (Lulung) melanggar (aturan), saya akan pecat dia," kata Djan. (Baca: Loyalitas Lulung kepada Djan Faridz yang Luntur karena Ahok)

Mantan Menteri Perumahan Rakyat itu menyebut tugas yang kini diemban Lulung begitu berat. Karena dia diminta untuk menjalin komunikasi antar partai dan bakal calon gubernur.

"Jadi kalau ada suara-suara negatif dia yang menetralisir. Tugas dia mulia. Bagus, ya kan," kata Djan.

Lulung yang dikenal sebagai loyalis Djan Faridz, tidak mengikuti keputusan partai untuk mendukung pasangan Ahok-Djarot. Sebab, selama menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Lulung kerap berseberangan dengan Ahok. Mereka sering terlibat perdebatan di media massa. Lulung akhirnya memilih untuk mendukung Agus Sylvi. (Baca: Nasib Lulung yang Kini Berseberangan dengan Kubunya)

Kompas TV Haji Lulung: Ahok Pasti Kalah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com