JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menerima keluhan masyarakat soal transportasi di Ibu Kota, saat menghadiri pengajian di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (19/10/2016). Keluhan itu disampaikan seorang warga Duri Kepa, Yayah Umayah.
Yayah meminta Anies mengurangi kendaraan di Jakarta bila terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Pasalnya, Yayah menilai kemacetan di Jakarta sudah sangat mengkhawatirkan.
"Ada unek-unek kami, kalau kota Jakarta agak dikurangi kendaraannya. Mas Anies, kalau lewat (jalan) sekarang, kendaraan udah kayak laron Pak," kata Yayah kepada Anies, di Duri Kepa, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
(Baca: Ini Strategi Ahok-Djarot, Anies-Sandi, dan Agus-Sylvi Atasi Kemacetan di Jakarta)
Mendengar keluhan itu, Anies mengaku sepakat bahwa kepadatan lalu lintas di Jakarta masuk dalam kategori memprihatinkan. Tapi ia tak menjawab permintaan Yayah mengenai kebijakan mengurangi kendaraan jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Anies hanya mengatakan ia dan Sandiaga Uno memiliki program untuk menguraikan kemacetan dengan meningkatkan kualitas transportasi umum di Jakarta, mulai dari peningkatan pelayanan hingga tarif yang terjangkau.
"Kalau nyaman tapi mahal, gak bisa dinaikkin. Kalau mahal, tapi tidak nyaman, maka tak ada juga mau naik. Kita ingin nyaman dan terjangkau," ujar Anies.
(Baca: Panwaslu Awasi Kegiatan Anies Baswedan di Duri Kepa)
Selain itu, Anies juga berniat menambah rute transportasi umum di Jakarta. Penambahan rute ini agar masyarakat tak lagi bingung bila bepergian ke pelosok Jakarta.