JAKARTA, KOMPAS.com — Arus lalu lintas di Jalan Pasar Jumat, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, akan direkayasa mulai Selasa (1/11/2016) untuk pembangunan mass rapid transit (MRT) Jakarta.
Pengurangan lajur membuat halte transjakarta di sisi kiri jalan harus dibongkar untuk pembangunan depo sehingga PT MRT membangun halte baru tepat di samping konstruksi layang.
Pantauan Kompas.com, Jumat (28/10/2016), halte tersebut telah rampung. Sejumlah pekerja tengah mencopot plester, menyapu debu-debu, dan membersihkan halte.
Movable concrete barrier (MCB) telah dipasang untuk membatasi lajur transjakarta dengan kendaraan biasa. Lajur busway pun sebagian sudah dicat merah.
Halte yang baru persis seperti halte lama yang masih beroperasi. Halte tersebut memiliki panjang sekitar 50 meter dan koridor berada di sisi sebelah kiri untuk naik turun penumpang.
Pengurangan lajur terjadi di dua sisi selatan dan satu lajur di sisi utara Jalan Pasar Jumat. Pengurangan lajur di sisi utara Stasiun Lebak Bulus dari yang sebelumnya dua jalur ialah untuk kendaraan pribadi menjadi satu jalur.
Pengurangan lajur di sisi selatan Stasiun Lebak Bulus ialah dari yang sebelumnya lima lajur kendaraan dan satu jalur transJakarta menjadi tiga lajur kendaraan dan satu jalur transjakarta.
Kepala Terminal Lebak Bulus Simon Ginting mengatakan, pihaknya juga telah diminta untuk membantu rekayasa lalu lintas ini.
Bus-bus antarkota antarprovinsi yang melintas nantinya diatur agar tak mengokupasi jalan dan masuk ke area terminal jika ingin menurunkan dan menaikkan penumpang.
"Kami lihat lagi nanti seperti apa yang dibutuhkan di lapangan karena situasional," kata Simon.