Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanye Bawa Anak Termasuk Pelanggaran Terbanyak di Jakarta Utara

Kompas.com - 01/11/2016, 19:48 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Jakarta Utara Ahmad Halim menjelaskan, pemasangan alat peraga kampanye secara sembarangan merupakan salah satu pelanggaran yang paling banyak ditemukan selama kampanye Pilkada DKI berlangsung.

Halim mengatakan, berkaca dari Pilkada DKI 2012, sering ditemukan spanduk dan stiker-stiker yang dipasang di fasilitas umum. Alat peraga tersebut ditempel sembarang oleh oknum masyarakat.

"Biasanya paling banyak di alat peraga kampanye, paling banyak ditempel di fasilitas umum, di pohon-pohon," ujar Halim kepada Kompas.com di Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).

Selain pelanggaran tersebut, pelanggaran lain seperti membawa anak-anak saat kampanye juga sering ditemukan oleh tim Panwaslu. Padahal, pasangan calon bisa dikenakan Undang-Undang Perlindungan Anak jika terbukti melanggar peraturan tersebut.

Halim menyarankan agar tim kampanye pasangan calon mendirikan sebuah tempat bermain sementara untuk anak-anak dengan jarak 50 sampai 100 meter dari lokasi kampanye.

"Harusnya dilakukan oleh tim kampanye untuk mencegah agar anak-anak masuk ke lokasi kampanye karena itu pelanggaran," ujar Halim. (Baca: Ini Penjelasan Anies yang Membawa Anak dalam Beberapa Kegiatannya)

Kampanye Pilkada DKI telah berlangsung sejak 28 Oktober 2016. Pasangan calon gubernur-wakil gubernur yang mengikuti pilkada tengah berusaha menggalang dukungan dengan mendatangi permukiman serta keramaian yang ada di Ibu Kota.

Kompas TV Keakraban Tiga Pasangan Cagub-Cawagub Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com