Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MRT Fase 2 sampai Ancol

Kompas.com - 08/11/2016, 17:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan agar jalur angkutan massal cepat (MRT) fase 2 dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Ancol Timur, bukan Kampung Bandan. Usulan tersebut sudah disampaikan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

Kepala Bidang Perekonomian Badan Perencanaan Pembangunan Daerah DKI Jakarta Afan Adriansyah membenarkan bahwa pihaknya mengusulkan perubahan rute fase 2 MRT ke pemerintah pusat. ”Saat ini masih dalam pembahasan di Bappenas,” ujarnya dalam acara dialog media Indonesia-Jerman bertema ”The Future of Cities” di Jakarta, Senin (7/11).

Saat ditanya apakah MRT fase 2 juga akan dibiayai dana pinjaman dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA), Afan mengatakan, hal itu belum ditentukan.

Setelah fase 2, Pemprov DKI akan melanjutkan pembangunan MRT jalur timur barat yang menurut rencana terentang dari Cikarang, Kabupaten Bekasi, hingga Balaraja, Kabupaten Tangerang.

”Namun, kami akan fokus pada segmen di wilayah DKI, yakni dari Kalideres (Jakarta Barat) sampai Ujung Menteng (Jakarta Timur),” ujarnya.

Di luar itu, juga akan dibangun MRT jalur lingkar (loop line) dalam kota Jakarta. Menurut Afan, jalur lingkar ini akan ditangani pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan.

Di luar rencana kelanjutan proyek MRT, proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalur MRT fase 1 Lebak Bulus-Bundaran HI di wilayah Jakarta Selatan terus berlangsung. Sebagian besar warga sudah menyatakan tidak keberatan melepaskan lahannya asalkan diganti dengan harga penawaran terbaru.

Salah seorang pemilik lahan di Pasar Jumat, Lebak Bulus, Chandrayani (57), mengatakan, warga berharap proses dapat dipercepat.

”Kami tidak pernah menyatakan keberatan. Sejak 2009, hampir setiap tahun kami didata, diminta mengumpulkan berkas, tetapi lalu tidak ada kabar,” katanya, kemarin.

Lahan milik Chandrayani sudah diratakan untuk pembangunan jalur MRT sejak awal tahun ini melalui skema pinjam-pakai. Kini ia menunggu kepastian harga dari pemerintah.

Kepala Kantor Pertanahan Jakarta Selatan Alen Saputra mengatakan, pengukuran bidang tanah yang akan dibebaskan sudah dilakukan. Sebanyak 102 pemilik lahan dikumpulkan untuk memeriksa kembali hasil pengukuran dan letak bidang. ”Kalau ada yang tidak setuju, nanti kami turun untuk melihat,” katanya.

Menurut Alen, setelah pemilik lahan setuju, baru harga penawaran diajukan. ”Kalau tidak setuju, uang dititipkan ke pengadilan,” ujarnya. PT MRT Jakarta menargetkan pembebasan lahan tuntas Desember ini. Sebelumnya target pembebasan lahan sudah berulang kali tak tercapai.

Kereta bandara

PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menjadikan Stasiun Jakarta Kota (Jakarta Barat) sebagai salah satu tempat pemberhentian kereta Bandara Soekarno-Hatta, selain Stasiun Manggarai (Jakarta Selatan). Terkait rencana itu, Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro melakukan inspeksi jalur yang menurut rencana akan dilalui kereta dari Stasiun Kota-Batu Ceper (Kota Tangerang).

Dalam rencana awal, pemberangkatan kereta bandara dari Stasiun Manggarai-Batuceper-Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan sebaliknya. Akan tetapi, lanjut Edi, setelah dipelajari lebih dalam, akhirnya direncanakan juga pemberangkatan dari Stasiun Kota-Batuceper-Bandara. ”Langkah ini merupakan salah satu cara mengurangi beban kepadatan di Stasiun Manggarai,” tambah Edi.

Edi menjelaskan, rencana ini sudah dikomunikasikan dengan Menteri BUMN dan Menteri Perhubungan, serta Presiden Joko Widodo. ”Pada dasarnya, semuanya telah setuju,” ujar Edi.

Saat ini, kata Edi, rencana tambahan jalur memasuki tahap studi kelayakan. Masih ada beberapa hal yang harus dikembangkan di Stasiun Jakarta Kota, seperti parkir kendaraan dan peron khusus kereta bandara. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pengoperasian kereta bandara dari dua stasiun itu akan dimulai pada semester I tahun 2017.

(UTI/PIN/IRE/DHF)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 8 November 2016, di halaman 28 dengan judul "MRT Fase 2 sampai Ancol".

Kompas TV Kemajuan Pembangunan Konstruksi MRT Tahap 1

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com