Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seringnya Ancaman pada Kampanye Ahok-Djarot, Ini Tanggapan Pihak Kepolisian

Kompas.com - 10/11/2016, 16:36 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat kerap mendapat penolakan dari warga saat melakukan kampanye. Akibat penolakan tersebut, pasangan itu batal berkampanye.

Mengenai hal itu, Kompas.com beserta wartawan lainnya mencoba menanyakan permasalahan tersebut kepada Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono di Mapolda Metro Jaya pada Kamis (10/11/2016).

Berikut tanya jawab antara wartawan dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono:

Wartawan: Pak bagaimana menganai adanya penolakan dari warga terhadap salah satu pasangan calon?

Awi: Kita selalu adakan evaluasi. Terkait dengan pengamanan memang hari ini pun juga rencana kita mau evaluasi dengan Bawaslu. Saya sendiri langsung datang, kira-kira nanti jam satu acara. Pada intinya terkait dengan kasus tersebut juga menjadi keprihatinan kita bersama, terjadi penolakan-penolakan terhadap paslon.

Menyikapi itu tentunya juga itu sebagai bahan masukan untuk perencanaan pengamanan terkait dengan paslon, termasuk juga informasi-informasi intelijen ini sangat berguna. Karena memang  jujur saja sampai sekarang kami belum pernah mendapat jadwal rencana kampanye oleh paslon itu belum ada.

Kompas.com/Kurnia Sari Aziza Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat berkampanye di Kebon Jahe, Jakarta Pusat, Selasa (8/11/2016).
Sehingga yang terjadi kepolisian kebetulan punya tim yang melakukan pengamanan melekat kepada paslon, di situlah peran kita. Termasuk kita yang jemput bola, koordinasi dengan tim sukses apa yang akan dikerjakan sehingga sebenarnya tidak ter-update.

Maunya kita kan sebenarnya dari KPU mengeluarkan jadwal itu sehingga kita betul-betul prepare apa yang harus kita siapkan, itu sebagai bahan evaluasi kita bersama, termasuk kepada Bawaslu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com