Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pesan Anies bagi Penolak Kampanye Ahok-Djarot

Kompas.com - 11/11/2016, 15:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, mengajak warga tidak lagi menolak kampanye para calon gubernur dan wakil gubernur mana pun.

Hal itu diungkapkan dalam rangka menanggapi sejumlah bentuk penolakan terhadap calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, yang cukup sering belakangan ini.

"Makanya dari awal saya selalu mengatakan bahwa ketika ada calon datang, meskipun tidak setuju, maka sambut, temui, dan katakan karena sebetulnya ini kesempatan untuk mengungkapkan pandangan, pikiran, perasaan," kata Anies saat ditemui di Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2016).

Anies kemudian menganjurkan kepada seluruh masyarakat, saat calon datang, sambut dan ungkapkan apa yang menjadi keluhan mereka. Menurut Anies, saat kedatangan calon itulah, mereka punya kesempatan berdialog.

Ia mengingatkan, kampanye tidak akan berlangsung damai jika setiap kali kedatangan calon ditolak oleh warga setempat. Namun, di satu sisi, Anies memahami jika memang tidak semua calon disukai oleh masyarakat.

Maka dari itu, daripada ditolak, lebih baik calon yang tidak disukai justru diajak berdiskusi. Momen diskusi itulah yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menjelaskan apa ketidaksukaan mereka terhadap calon yang dimaksud. (Baca: Ahok Dihadang Sekelompok Orang Saat "Blusukan" di Rawabelong)

Sejumlah penolakan yang dialami Basuki dan Djarot membuat Basuki memutuskan tidak lagi ingin turun ke jalan raya untuk berkampanye.

Selain dapat menimbulkan kemacetan, menurut Basuki, kegiatannya ini dikhawatirkan akan menyebabkan kericuhan antara personel polisi yang mengawal kampanye dan kelompok penolak dirinya sehingga membahayakan warga.

Kompas TV Sejumlah Penolakan Warga pada Kunjungan Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com