Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Beri Insentif untuk Pedagang yang Mau Jualan di Terminal Pulogebang

Kompas.com - 12/11/2016, 13:29 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjanjikan pemberian insentif untuk pedagang yang bersedia berjualan di Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Kebijakan itu diambil menyusul masih kosongnya kios-kios di terminal tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono belum dapat memastikan bentuk pemberian insentif yang dimaksudkannya itu.

(Baca juga: Pemprov DKI Gelontorkan Rp 145 Miliar untuk Pembenahan Terminal Pulogebang)

Namun, ia menyebut cara yang kemungkinan dilakukan adalah dengan tidak mengenakan biaya sewa kios.

"Kios-kios yang ada, termasuk mal, masih kosong. Itu dalam waktu dekat harus terisi. Harus ada insentif supaya mereka mau mengisi, bisa gratis atau diskon," kata Sumarsono saat berkunjung di Terminal Pulogebang, Sabtu (12/11/2016).

Kios-kios pedagang di Terminal Pulogebang tercatat mencapai 150 kios. Namun, saat kunjungan Sumarsono ke lokasi tersebut, belum ada satu pun kios yang terisi.

Padahal, menurut Sumarsono, keberadaan pedagang sangat diharapkan sebagai bagian dari penyediaan kebutuhan bagi pengunjung terminal.

"Fasilitas yang dibutuhkan penumpang harus segera dibereskan sehingga penumpang kalau nunggu bisa sambil ngopi, sambil ngeteh," kata pria yang akrab disapa Soni ini.

Soni menginstruksikan agar kios-kios yang ada di Terminal Pulogebang sudah terisi paling lambat pertengahan Desember 2016.

Sebab, pada 20 Desember, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan terminal tersebut sebagai terminal terpadu percontohan untuk terminal seluruh Indonesia.

(Baca juga: Belum Beroperasi, Terminal Pulogebang Akan Diresmikan Ulang Jokowi)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com