JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat, memenuhi panggilan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Jakarta Barat, Senin (14/11/2016).
Pemanggilan itu terkait kehadiran Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi di lokasi kampanye Djarot di Kembangan Utara, beberapa waktu lalu.
Dengan mengenakan baju batik hitam lengan panjang, Djarot tiba di Kantor Panwaslu Jakbar di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, sekitar pukul 15.10.
"Assalamualaikum," kata Djarot saat tiba di lokasi.
(Baca juga: Kehadiran Wali Kota Jakbar di Lokasi Kampanye Djarot yang Menjadi Masalah)
Ia langsung disambut para anggota panwaslu. Begitu masuk ke dalam kantor, Djarot sempat lebih dahulu diminta duduk di ruang tunggu.
Di ruangan tersebut, ia sempat berbicang-bincang sebentar dengan para anggota panwaslu.
Setelah sekitar lima menit, Djarot diminta masuk ke ruang pemeriksaan.
Djarot sebelumnya sudah menegaskan bahwa kedatangan Anas ke lokasi kampanyenya bukan dalam rangka membantu berkampanye.
Ia juga menyatakan bahwa bukan dia yang memanggil Anas agar datang ke lokasi.
Kata Djarot, Anas datang atas permintaan Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Roycke Harry Langie.
(Baca juga: Sekda DKI: Wali Kota Jakbar Tak Terbukti Terlibat Kampanye Pak Djarot)
Roycke meminta Anas datang setelah mendapat kabar adanya sekelompok orang yang hadir di lokasi untuk menolak kehadiran Djarot.
Djarot mengatakan, Anas merupakan tokoh Betawi yang kenal dengan tokoh Betawi setempat.
Dia menduga kehadiran Anas adalah untuk menenangkan warga yang melakukan aksi penolakan terhadapnya.