JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan pemesanan ambulans gawat darurat melalui call center bebas pulsa 112 ternyata tidak sepenuhnya digunakan oleh orang-orang yang membutuhkan. Karena layanan tersebut juga sering disalahgunakan oleh orang-orang yang sekedar iseng.
Hal itu diakui oleh Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto.
"Kalau soal itu (orang iseng) di call center pasti ada," ujar dia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (16/11/2016).
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Koesmedi menyebut pihaknya sudah menerapkan prosedur untuk melepon balik orang yang memesan. Ia menyebut dengan cara tersebut, akan diketahui mana orang yang benar-benar membutuhkan dan mana yang hanya sekedar iseng.
"Kami selalu memastikan lagi. Jadi kalau ada orang nelpon, kita telepon lagi, benar membutuhkan. Baru ditanya di mana alamatnya," ucap Koesmedi.
Call center 112 adalah layanan bebas pulsa yang kini sudah bisa diakses seluruh warga yang membutuhkan layanan darurat, dari mulai ambulans, pemadam kebakaran, hingga kepolisian. Layanan ini hanya khusus berlaku di wilayah Jakarta. (Baca: Warga Jakarta yang Butuh Ambulans dalam Situasi Darurat, Silakan Telepon ke 112)
Khusus untuk layanan ambulans, pemesanan melalui call center sebenarnya bukan hal yang baru. Karena Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebelumnya juga sudah menjalankan layanan pemesanan ambulans gawat darurat melalui call center 118. Namun, berbeda dengan 112, pengguna call center 118 masih dikenakan pulsa.