Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penjelasan Sudin Pendidikan soal Tunggakan Listrik Delapan Sekolah di Jaktim

Kompas.com - 22/11/2016, 15:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Delapan sekolah di dua kecamatan di Jakarta Timur menunggak pembayaran listrik ke PLN. Akibatnya, aliran listrik ke sekolah-sekolah itu diputus.

Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Timur Haji Ungkadi mengatakan, tunggakan pembayaran listrik terjadi karena adanya masalah pada sistem anggaran, yakni dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang telat cair.

"Anggarannya belum tertera atau tercantum di anggaran murni," kata Ungkadi, saat ditemui di kantor PLN Cabang Kramatjati, di Jalan Raya Bogor, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (22/11/2016).

(Baca: Listrik Diputus PLN, Murid SMAN 48 Belajar Pakai Lilin dan di Luar Kelas)

Anggaran yang sudah dicantumkan, lanjut dia, baru dapat digunakan untuk triwulan pertama 2016. Karenanya, untuk triwulan kedua dan ketiga 2016, pihaknya menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemeritah pusat.

"Sedangkan untuk triwulan keempat, yang diperkirakan cair Agustus, prediksi salah. Ternyata cairnya November ini," ujar Ungkadi.

Untuk itu, rencananya tunggakan baru bisa dibayarkan dua atau tiga hari ke depan.

"Jadi sudah keluar SPD-nya. Dalam jangka waktu dua sampai tiga hari, bisa kita transfer ke sekolah, dan sekolah transfer ke PLN untuk pembayaran," ujar Ungkadi.

Namun, Ungkadi berharap listrik di delapan sekolah itu bisa dinyalakan hari ini, meski pembayaran diperkirakan baru bisa dilakukan dua atau tiga hari ke depan.

Pihaknya masih menunggu keputusan dari hasil pertemuan antara perwakilan PLN pusat dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, apakah listrik bisa dinyalakan hari ini atau tidak.

Adapun delapan sekolah yang aliran listriknya diputus yakni SMAN 51, SMAN 14, SMAN 09, SMAN 42, SMAN 67, SMAN 48, SMKN 10 dan SMKN 22. Besaran tunggakan pembayaran listrik masing-masing sekolah itu mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com