Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Datang, Suster-suster Ini Berhamburan Keluar Rumah Sakit

Kompas.com - 23/11/2016, 19:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedatangan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, ke Pulomas Barat menarik perhatian warga setempat.

Banyak warga yang berhamburan ke luar rumah dan memadati jalan raya untuk menemui calon gubernur petahana tersebut.

Ada yang sampai memanjat pohon, naik ke lantai dua, dan memanjat dinding untuk melihat Ahok. Tak terkecuali dengan para suster yang bekerja di Rumah Sakit Omni, Kayu Putih, Jakarta Timur.

Mereka berjejer berdiri di depan rumah sakit dan terus memanggil nama Ahok. Mereka tampak histeris ketika Ahok melambaikan tangan ke arah mereka.

(Baca juga: Ahok: Sila Kelima Pancasila Kami adalah Keadilan Sosial, Bukan Bantuan Sosial)

Para suster yang berjejer berdiri meneriakkan nama Ahok ini menarik perhatian warga setempat.

Salah seorang suster bernama Rini (50) mengaku tidak meninggalkan pekerjaannya meskipun menyambut Ahok. 

"Saya seharusnya sudah pulang, cuma belum ganti baju. Saya enggak tahu kalau Pak Ahok ke sini, tetapi karena lihat ramai-ramai, kami ke sini dulu. Ini inisiatif sendiri enggak ada yang suruh," kata Rini, di Pulomas Barat, Jakarta Timur, Rabu (23/11/2016).

Dia mengaku mengapresiasi kinerja Ahok selama menjabat Wakil Gubernur dan Gubernur DKI Jakarta.

Salah satu program Ahok yang menurutnya bagus adalah pengerahan "pasukan oranye", jalanan yang diaspal, dan pelayanan di RSUD.

"Kalau dulu kan dia cuma janji, sekarang sudah terbukti kerjanya. Aku warga DKI tetap pilih Pak Ahok," kata Rini.

Kemudian, suster lainnya, Ramelia, mengaku penasaran dengan keramaian di lingkungan tempat kerjanya.

Begitu melihat banyak warga yang berkemeja kotak-kotak, Ramelia langsung meninggalkan pekerjaannya dan keluar rumah sakit.

"Eh ternyata ada Pak Ahok. Untung waktunya pas pergantian shift, jadi saya sudah selesai kerja, yang lain masih kerja di dalam," kata Ramelia.

(Baca juga: Dikawal Ketat Saat Kampanye, Ahok Marahi Relawan dan Simpatisan Partai)

Di Pulomas Barat, Ahok menyalami serta berfoto bersama warga.

Namun, karena ketatnya pengawalan dari kepolisian, relawan, dan simpatisan partai, Ahok terlihat kesulitan berkomunikasi dengan warga.

Kompas TV Polisi Sosialisasikan Maklumat Demo 2 Desember

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com