JAKARTA, KOMPAS.com — Pegawai harian lepas Dinas Kebersihan DKI atau yang sering disebut pasukan oranye dipuji kinerjanya oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono.
Pujian itu dilontarkan di depan ribuan PNS DKI yang ikut apel sapu bersih pungutan liar di Lapangan Monas, Kamis (24/11/2016).
"Saya apresiasi pasukan oranye, biru, hijau, yang sudah melakukan tugas sebaik mungkin di lapangan," ujar Sumarsono.
Sumarsono mengatakan, kini wilayah yang lebih sering banjir adalah wilayah sekitar Jakarta. Namun, kata Sumarsono, banjir sendiri tidak terjadi di Jakarta.
Menurut dia, itu merupakan hasil dari kerja keras para PHL yang selalu membersihkan saluran air dan membuka Kanal Barat dan Timur.
"Serta partisipasi masyarakat kita juga, saya ucapkan terima kasih untuk itu," ujar Sumarsono.
Pasukan oranye yang juga ikut berbaris dalam apel tersebut langsung bersorak dan bertepuk tangan. PNS DKI juga bertepuk tangan untuk mereka.
Pujian kepada PHL Pemprov DKI juga dilontarkan oleh Plt Irjen Kemendagri Sri Wahyuningsih yang hadir mewakili Mendagri Tjahjo Kumolo.
"PPSU kita apresiasi atas dedikasi siang dan malam, juga kepada para PHL dan petugas penanggulangan bencana," ujar Sri.
Namun, setelah pujian itu, Sumarsono menyampaikan ada kabar kurang bagus terkait pasukan oranye. Beberapa dari mereka harus diskors hingga masa kontrak habis karena terlibat politik praktis.
Para anggota pasukan oranye itu terlihat berfoto dengan pose memegang spanduk pasangan calon sambil tertawa.
"Ada juga anggota pasukan oranye yang kampanye dengan spanduk calon lalu senyum-senyum. Itu menunjukkan tidak netral. Kalau dari mereka harus dihentikan sementara, saya mohon maaf. Skors sampai akhir kontrak, artinya tidak terima gaji apa pun," ujar Sumarsono.