Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Pasukan Oranye" yang Diskors, Begini Reaksi Ahok...

Kompas.com - 24/11/2016, 14:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terus melangkahkan kakinya dengan cepat saat wartawan bertanya tentang puluhan pekerja harian lepas (PHL) Dinas Kebersihan DKI Jakarta atau "pasukan oranye" yang diskors karena terlibat politik praktis.

"Saya enggak tahu, enggak tahu," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).

(Baca juga: Tim Sukses Agus Datangi Pasukan Oranye dan Ajak Foto dengan Spanduk)

Ahok menegaskan, ia tidak ikut campur dalam permasalahan tersebut. Sebab, ia juga berperan sebagai calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017.

"Saya enggak mau ikut campur," kata Ahok.

Sebanyak 63 pekerja pasukan oranye atau PHL Badan Air Dinas Kebersihan yang diskors. Mereka berasal dari Kecamatan Kemayoran sebanyak 38 orang dan 25 orang dari Kecamatan Johar Baru.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan, mereka terbukti terlibat dalam kampanye karena berfoto dengan membawa spanduk pasangan cagub dan cawagub.

Selama diskors, para PHL itu tidak akan menerima gaji. Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adjie menceritakan, kejadian itu berlangsung pada Senin (21/11/2016).

Ketika itu, pasukan oranye akan mengikuti apel sore dan sedang berseragam lengkap.

"Lalu, mereka didatangi sama mantan orang Dinas Kebersihan juga, yang sudah kami pecat karena motongin gaji PHL. Dia timses (tim sukses) pasangan nomor satu (calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni)," kata Isnawa di Lapangan Monas.

Mereka lalu berfoto dengan memegang spanduk dukungan untuk Agus-Sylviana. Pasukan oranye itu tampak menaiki alat berat Dinas Kebersihan DKI dan mengacungkan jari.

(Baca juga: Ikut Kampanyekan Agus-Sylviana, Puluhan Pasukan Oranye Diskors)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com