JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengunjungi permukiman warga Kelurahan Petamburan, Tanah abang, Jakarta Pusat, yang terletak di pinggir rel kereta, Jumat (25/11/2016).
Saat tiba, Djarot langsung berdialog dengan warga RW 09 yang terletak di pinggir rel kereta. Warga menyambut baik kehadiran Djarot dan meminta Djarot membangun rumah deret dan RPTRA.
Setelah itu, Djarot berjalan menyusuri rel kereta, menyeberang dan masuk ke wilayah Kelurahan Bendungan Hilir dengan menyusuri gang-gang kecil. Kemudian, Djarot kembali menyeberang rel kereta dan hendak blusukan kembali di wilayah Kelurahan Petamburan.
Namun, sekelompok orang sudah menghadang kedatangan Djarot. Mereka tidak mengizinkan Djarot dan rombongan untuk blusukan di sana.
"Balik, balik, balik," teriak sekelompok warga yang menghadang Djarot.
Penghadang Djarot juga sempat berdebat dengan beberapa simpatisan. Mereka tidak ingin Djarot melintas di wilayahnya. Untuk menjaga situasi tetap kondusif, Djarot dan rombongan memilih memutar balik dan melanjutkan blusukannya di Kelurahan Bendungan Hilir, seberang rel kereta.
"Daripada kita berdebat dengan orang yang tidak tahu aturan, lebih baik kita serahkan kepada aparat penegak hukum. Itu masuk pelanggaran pidana pilkada," ujar Djarot. (Baca: Penghadangan Kampanye Dinilai Rugikan Masyarakat)
Dia berharap Bawaslu dan Panwaslu segera menindaklanjuti upaya penghadangan tersebut. Djarot juga meminta simpatisannya untuk melaporkan upaya penghadangan itu.
"Kalau ada kejadian seperti itu, ya sudah enggak usah aja lah ya. Ini diproses aja oleh Bawaslu dan KPU, oleh kepolisian. Jadi saksi ada, bukti ada," ucapnya.