JAKARTA, KOMPAS.com — Puluhan perajin tempe tradisional di Sentra Produksi Tempe Kelurahan Utan Panjang, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, kedatangan tamu calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, pada Senin (28/11/2016) siang.
Kunjungan Agus dalam rangka menengok komunitas usaha mikro yang juga merupakan salah satu tempat pembuatan tempe tertua di Jakarta. Menurut pantauan Kompas.com, kedatangan Agus disambut ramai para perajin tempe.
Beberapa dari mereka meninggalkan papan tempat membuat tempe sejenak untuk melihat dan mendapatkan kesempatan berfoto dengan Agus. Di sana, Agus banyak berbincang dengan para perajin tempe.
Agus juga sempat mencoba membungkus tumpukan kacang kedelai sebelum diproses menjadi tempe dalam bentuk balok. Beberapa perajin tempe yang mewakili rekan-rekannya berharap, jika Agus memenangi Pilkada DKI Jakarta, ia dapat memberikan empat hal bagi mereka.
"Jika Pak Agus terpilih menjadi gubernur DKI, tolong berikan pinjaman modal untuk pembelian kacang kedelai," kata sejumlah perwakilan tersebut kepada Agus.
Permintaan kedua, perajin tempe ingin ada pemberian bantuan berupa mesin pemecah kedelai. Bantuan ini dianggap perlu karena para perajin tempe di sana sebelumnya telah dijanjikan oleh pejabat terkait, tetapi alat tersebut hingga saat ini tak kunjung datang.
Para perajin tempe juga meminta Agus untuk membuat kebijakan yang bisa menstabilkan harga kacang kedelai di pasaran. Menurut mereka, rata-rata perajin serupa di Jakarta kesulitan membeli bahan mentah karena harganya yang selalu berubah-ubah, bahkan disebut cenderung mengikuti kurs mata uang asing.
"Keempat, tolong koperasi dihidupkan lagi karena selama ini koperasi tidak lagi menyalurkan kacang kedelai," tutur mereka. (Baca: Berkelakar, Agus Sebut Akan Bangun Rumah Aspirasi Jomblo)
Menanggapi permintaan itu, Agus berjanji akan berupaya untuk mewujudkannya, terutama soal bantuan modal yang sudah ada dalam programnya untuk DKI Jakarta. Bantuan modal itu diyakini Agus bisa membantu para perajin mengembangkan usaha mereka.
"Di sini ada sekitar 30 perajin. Dengan dikembangkannya usaha tempe ini, dapat menyerap tenaga kerja lebih. Sangat rasional juga jika ada bantuan berupa mesin-mesin, selain modal usaha tadi," ujar Agus.