Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabilitas Tinggi Berdasarkan Hasil Survei, Sylviana Ingin Terus Bergerilya

Kompas.com - 28/11/2016, 18:56 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI nomor pilih satu, Sylviana Murni, mengapresiasi hasil survei Poltracking Indonesia yang menempatkannya bersama calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, di urutan pertama dalam hal elektabilitas. 

Berdasarkan hasil survei tersebut, Agus-Sylviana Murni memiliki tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan dua pasangan calon lainnya, yakni sebesar 27,29 persen.

"Saya terima kasih kepada survei dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada survei, tetapi saya ingin lebih lagi dekat dengan masyarakat. Saya ingin lebih lagi bergerilya memenangkan hati masyarakat," ujar Sylviana saat mendatangi warga Kelurahan Rorotan, Jakarta Utara, Senin (28/11/2016).

(Baca juga: Agus: Saya Ingin Jadi Gubernur Rakyat, Bukan Gubernur Survei)

Sylviana mengatakan, tingginya elektabilitas mereka dikarenakan kampanye "blusukan" yang membuahkan hasil. Ia merasa semakin dikenal masyarakat dengan semakin sering "blusukan".

"Kalau saya melihat ini proses secara alamiah sesuai dengan proses kerja kami. Kalau Mas Agus mendekat ke masyarakat, masyarakat kenal dan punya harapan kepada kami dan ini harus benar-benar kami laksanakan," ujar Sylviana.

Hasil survei Poltracking Indonesia memperlihatkan dua pasangan calon lainnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno berada di bawah Agus-Sylviana dalam hal elektabilitas. 

Adapun elektabilitas Basuki-Djarot sebesar 22 persen, sedangkan tingkat elektabilitas pasangan Anies-Sandi sebesar 20,42 persen berdasarkan hasil survei tersebut.

Selebihnya, sebanyak 29,66 persen responden dalam survei ini menyatakan belum memiliki pilihan.

(Baca juga: Survei Poltracking: Agus Dikenal sebagai Anak SBY, Ahok Tegas, Anies Mendikbud)

Survei ini dilaksanakan pada 7 November 2016 sampai 17 November 2016, dengan menggunakan metode multistage random sampling.

Jumlah responden dalam survei ini adalah 1.200 orang dengan margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Survei tersebut dibiayai oleh pihak internal lembaga survei Poltracking Indonesia.

Kompas TV Survei Poltracking: Elektabilitas Agus-Sylvi Unggul
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com