Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Mengaku "Pusing" Tak Dapat Uang Operasional Selama Cuti

Kompas.com - 29/11/2016, 18:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemasukan calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, setiap bulannya berubah sejak mengambil cuti kampanye. Sejak cuti, Ahok tidak mendapatkan uang operasional lagi seperti biasanya.

Adapun, uang operasional Ahok adalah 0,01 persen dari pendapat asli daerah (PAD).

"Tiga bulan cuti, bonyok saya. Ini saja saya sudah keluar Rp 200 juta," kata Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Selasa (29/11/2016).

Selama ini, Ahok menggunakan uang operasionalnya untuk berbagai macam keperluan seperti menyumbang saat menghadiri pernikahan warga, mengirim karangan bunga, membantu warga yang kesulitan. Dana itu ada juga yang dibagikan kepada jajaran wali kota.

Ahok mengatakan selama menjadi gubernur dia justru lebih hemat. Sebab banyak keperluannya yang dibiayai oleh pemerintah, misalnya kendaraan dinas dan uang bensi.

Ahok mengatakan, keluarganya sempat melarangnya masuk ke dunia politik. Mereka mengira, pemasukan politisi lebih sedikit daripada pengusaha.

"Banyak yang bilang, saya bakal miskin kalau jadi birokrat. Tapi ternyata tidak, saya ternyata jauh lebih kaya saat jadi gubernur," kata Ahok.

"Yang pasti menjadi gubernur membuat lebih kaya, bukan hanya kaya materi, tapi karena kita bisa kasih bantuan triliunan kepada anak sekolah," tambah Ahok.

Karena penghematan itu, kata Ahok, dia bahkan sampai bisa menabung Rp 1 miliar setiap tahun. Meski pendapatannya berkurang sejak cuti pada akhir Oktober lalu, Ahok mengaku tidak masalah. Menurut dia, rezeki bisa datang dari mana saja.

"Saya enggak pernah khawatir, rezeki datang dari mana saja kok," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Preman di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Karyoto Disebut Hentikan Perkara Firli Bahuri Diam-diam, Polda Metro Jaya: Mengada-ada!

Megapolitan
9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

9 Tahun Misteri Kasus Kematian Akseyna, Keluarga Tidak Dapat “Update” dari Polisi

Megapolitan
Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Ammar Zoni Residivis Narkoba 3 Kali, Jaksa Bakal Pertimbangkan Tuntutan Hukuman

Megapolitan
Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com