JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono, kerap menyebut kegiatan kampanye atau "blusukan" di lapangan dengan istilah gerilya. Istilah tersebut punya makna sendiri bagi Agus.
Agus merasa cocok dengan istilah tersebut karena mengadopsi istilah yang biasa digunakan di dunia militer.
"Saya adopsi di militer, gerilya itu dilakukan dalam menghadapi kekuatan besar," kata Agus, kepada awak media, di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (30/11/2016) malam.
(Baca: Harta Kekayaan Agus Lebih Besar dari SBY Saat Jadi Capres 2009)
Dia tidak menjelaskan kekuatan besar apa yang dimaksud. Namun, Agus mengatakan, istilah gerilya tepat baginya sebagai 'pendatang baru' kontestasi politik di Indonesia, khususnya Pilkada DKI Jakarta 2017.
"Mudah-mudahan akan menghasilkan sesuatu yang baik pula. (Gerilya) ini juga semangat yang saya pelajari dari Panglima Sudirman, istilah saya turun ke lapangan," ujar Agus.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, Agus berpasangan dengan Sylviana Murni. Pasangan itu bersaing dengan cagub-cawagub, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, dan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.