Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sylviana soal Laporan Harta Kekayaannya yang Hanya Sampai 2015

Kompas.com - 30/11/2016, 20:13 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, ditanya perihal laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) yang terakhir kali dia sampaikan pada 2015.

Menurut Sylviana, laporan harta kekayaan yang terakhir kali ia sampaikan pada 2015 itu tidak menyalahi aturan.

Pelaporan ini dinilainya sudah sesuai ketentuan untuk mencalonkan diri pada Pilkada DKI 2017.

"Itu sudah cukup menurut persyaratan sebagai calon. Dan saya tidak ada komplain dari KPUD dan itu memang sudah memenuhi persyaratan," kata Sylvi, seusai kegiatan kampanye di Jalan Kramat Sentiong, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2016).

(Baca juga: Harta Kekayaan Agus Lebih Besar dari SBY Saat Jadi Capres 2009)

Menurut dia, pejabat Pemprov DKI punya kebiasaan melaporkan LHKPN setiap akhir tahun.

Demikian juga dengan Sylviana yang terakhir kali bertugas di Pemprov DKI Jakarta sebagai Deputi Gubernur Bidang Pariwisata dan Kebudayaan itu.

Namun, berdasarkan laporan harta kekayaan cagub dan cawagub yang dilansir KPU DKI Jakarta melalui situs www.kpujakarta.go.id, Sylvi tercatat melaporkan hartanya pada 1 Maret 2015.

"Nah ini juga pasti akan buat di akhir masa jabatan saya, dan biasanya LHKPN kita dibuat tiap tahun itu diakhir masa jabatan pada akhir tahun," ujar Sylvi.

Ia kemudian berjanji akan menyampaikan LHKPN kepada KPK akhir tahun ini.

Sylviana memperkirakan, dalam laporannya akhir tahun ini, tidak akan ada perubahan nominal harta dibandingkan dengan laporannya pada 2015.

"Kayaknya saya enggak punya perubahan tuh. Ngejual enggak ada, ngebeli juga enggak ada. Perasaan saya semuanya sama," ujar Sylvi.

Cawagub nomor pemilihan satu itu tercatat terakhir kali melaporkan hartanya pada 1 Maret 2015.

Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) miliknya, Sylvi tercatat memiliki total harta sebanyak Rp 8.369.075.364 (Rp 8,3 miliar). Harta yang dimiliki Sylvi terdiri dari beberapa aset.

(Baca juga: Ini Aset yang Dilaporkan Sylviana sebagai Harta Kekayaannya)

Sylvi memiliki aset harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan di Kabupaten Bogor, tanah di Jakarta Timur, dua aset tanah dan bangunan di Jakarta Timur, tanah dan bangunan di Jakarta Pusat, serta tanah di Jakarta Timur.

Aset tersebut senilai Rp 6.612.333.000. Kemudian, Sylvi tercatat melaporkan kepemilikan mobil Honda Odyssey seharga Rp 450 juta dan empat motor yang totalnya Rp 13 juta.

Selain itu, dia mempunyai dua logam mulia yang nilainya masing-masing Rp 100 juta dan Rp 60 juta, batu mulia senilai Rp 25 juta, barang-barang seni dan antik seharga Rp 10 juta, serta barang bergerak lainnya senilai Rp 40 juta.

Sylvi juga berinvestasi sejak 2008 sampai 2010 yang nilainya Rp 124.772.653.

Dia pun memiliki dua aset giro dan setara kas lainnya senilai Rp 2.263.417.608 serta piutang Rp 72 juta.

Selain aset, Sylvi tercatat memiliki utang sebesar Rp 1.401.447.897 dalam bentuk pinjaman uang.

Kompas TV Sylviana Murni Nobar Sepakbola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Kasus DBD Melonjak, Dinkes DKI Gencarkan Kegiatan “Gerebek PSN” Seminggu Dua Kali

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangsel Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Kembangkan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Kembangkan "Food Estate" di Kepulauan Seribu, Pemprov DKI Bakal Perhatikan Keselamatan Lingkungan

Megapolitan
Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Kelakar Heru Budi Saat Ditanya Dirinya Jadi Cagub DKI: Pak Arifin Satpol PP Juga Berpotensi...

Megapolitan
Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com