Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasekjen PKB Sebut Program Rp 1 Miliar dari Agus-Sylvi Terinspirasi Program Jokowi

Kompas.com - 03/12/2016, 16:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan berpendapat bahwa program Rp 1 miliar per RW tiap tahun bukan program yang aneh seperti yang dituturkan oleh Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif.

Program tersebut diusung oleh calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

"Enggak (aneh). Kami ini mengambil hal yang baik dari Presiden Jokowi, karena waktu Pilpres kemarin kan, satu desa Rp 1 miliar. Itu kan juga belum ada program," kata Daniel di Muara Karang, Jakarta Utara, Sabtu (3/12/2016).

Menurut Daniel, hal-hal yang akan dilakukan dalam program kerja kepala daerah nantinya pasti melewati proses yang dinamakan dengan musyawarah perencanaan dan pembangunan (musrenbang) di tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kabupaten/kota sehingga pelaksanaan program yang telah terbentuk nanti dipastikan tetap sesuai dengan tata kelola keuangan yang berlaku di Indonesia.

"Itu kan uang dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Dengan program ini, benar-benar uang rakyat turun sampai ke tingkat paling bawah," tutur Daniel.

Sebelumnya, Syarif menilai program Rp 1 miliar per RW Agus-Sylvi akan memboroskan APBD. Program tersebut juga dianggap tidak signifikan.

"Program itu, saya menyatakan aneh. Ya aneh, pertama cara ngitungnya bagaimana?" ujar Syarif pada Kamis (1/12/2016) lalu.

Menurut Syarif, seharusnya pasangan calon menjanjikan program terlebih dahulu kepada warga, bukan biayanya. Jika mendahulukan biayanya, dikhawatirkan masyarakat akan bingung mau menggunakan uang itu untuk apa nantinya.

(Baca juga: Agus: Rp 1 Miliar Per RW Bukan Uang Pribadi, Bukan "Money Politic")

 

Kompas TV Agus Janji Tata Pasar dengan Lebih Humanis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com