JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mengharapkan angka kemiskinan Ibu Kota bisa mencapai titik terendah hingga 1 persen.
"Kalau bisa 1 persen atau 2 persen orang saja (angka kemiskinan). Kita sudah bikin target lima tahun seperti apa," kata Ahok di Rumah Lembang, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2016).
Ahok menyebut banyak programnya dibuat untuk menekan angka kemiskinan. Salah satunya menekan biaya hidup di Jakarta dengan memberikan berbagai subsidi. Beberapa sektor yang disubsidi antara lain rusun, transportasi, kesehatan, pendidikan, hingga sembako.
Ini dilakukan untuk menyesuaikan biaya hidup dengan besaran upah minimum pendapatan (UMP) DKI yang menurut Ahok belum relevan.
"Makanya, kita subsidi semua karena kita lihat orang yang miskin secara struktural sangat susah untuk naik," katanya.
Selain itu, Ahok juga akan menerapkan program permodalan usaha dengan sistem bagi hasil 20 persen untuk pemerintah dan 80 persen untuk warga.
"Jadi, kita tawarkan sistem itu. Yang rajin kita kasih modal supaya lebih baik," ujar Ahok. (Baca: Ahok: Angka Kemiskinan di Jakarta Pasti Meningkat)
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kemiskinan DKI Jakarta pada Maret 2016 sebesar 3,75 persen atau 384.000 orang. Adapun angka pengangguran pada Februari 2016 tercatat sebanyak 7,02 juta orang. Angka ini menurun sebanyak 430.000 orang dari tahun sebelumnya.